Bisnis.com, JAKARTA – PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka berencana untuk memperluas pasar ekspornya pada tahun depan.
Direktur Utama Inka Eko Purwanto menjelaskan perseroan memiliki potensi yang cukup besar untuk masuk ke pasar luar negeri. Dia menuturkan, saat ini perusahaan telah mendapat pesanan untuk pembuatan gerbong barang dari luar negeri, salah satunya adalah dari Australia dan Selandia Baru.
“Kita masih kerjakan ada gerbong barang pesanan dari Australia. Kita bahkan juga mendapat repeat order, termasuk untuk lokomotifnya,” kata Eko di Jakarta pada Sabtu (30/12/2023).
Eko menuturkan, perseroan tengah mengincar beberapa negara lain untuk memperdalam pasar ekspornya. Dia menuturkan, negara seperti Bangladesh, Australia, dan Filipina memiliki potensi yang bagus untuk Inka dan produk-produknya.
Lebih lanjut, dia juga menyebut ada sejumlah negara yang tertarik bekerja sama dengan Inka untuk memproduksi rangkaian-rangkaian kereta (trainset), diantaranya adalah China, Jepang, dan Korea Selatan.
“Yang mendekati (Inka) ada cukup banyak, seperti China, Jepang, dan lainnya. Mereka tertarik membuat kereta yang high tech sekarang bersama kita,” imbuhnya.
Baca Juga
Dia menyebut Inka ke depannya dapat bersaing dengan produsen kereta lain dengan teknologi yang bagus serta harga yang kompetitif. Meski demikian, Eko mengakui pendalaman pasar ekspor ini harus dilakukan secara bertahap.
Sementara itu, Eko menambahkan saat ini sebanyak 70%-80% captive market dari kereta produksi Inka adalah dari PT Kereta Api Indonesia (Persero). Teranyar, Eko mengatakan pihaknya telah mendapatkan pesanan sebanyak 612 kereta dari KAI yang ditargetkan selesai seluruhnya pada 2026 mendatang.
Dia menjelaskan, dari pemesanan trainset tersebut Inka mendapatkan nilai kontrak sekitar Rp5,4 triliun. Dari jumlah tersebut, Eko mengatakan Inka telah memproduksi sebanyak total 6 kereta pada 2023. Sementara itu, 17 kereta atau gerbong rencananya akan mulai diproduksi pada 2024 mendatang.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan melaksanakan peremajaan armada terbesar sepanjang sejarah perseroan pada 2023. Perusahaan akan melakukan investasi untuk lebih dari 600 unit kereta.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menjelaskan, perusahaan melakukan pengadaan sebanyak 612 kereta eksekutif dan ekonomi, 11 kereta luxury, dan 4 kereta panoramic untuk tahun 2023. Selain itu, KAI juga akan melakukan modernisasi kereta ekonomi menjadi Kereta Ekonomi New Generation yang beberapa diantaranya telah diresmikan pada akhir September 2023 lalu.
“Semua pengadaan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa transportasi kereta api,” kata Didiek.