Bisnis.com, SORONG – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggandeng Pertamina EP Papua Field merehabilitasi terumbu karang di Pulau Soop Distrik Sorong Kepulauan Kota Sorong dan Pulau Misool Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat Daya.
Rehabilitasi terumbu karang ini sebagai upaya untuk mendukung pariwisata keberlanjutan.
Manajer Pertamina EP Papua Field Muslim Nugraha mengatakan rehabilitasi terumbu karang di Pulau Misool telah dilakukan sejak 2021, sedangkan di Pulau Soop baru dimulai pada awal 2022.
Hingga kini, telah dilakukan transplantasi terumbu karang sebanyak 11.150 fragmen baik di Pulau Misool dan Pulau Soop dengan total luas keseluruhan mencapai 1.007 meter persegi. Adapun rinciannya, rehabilitasi terumbu karang di Pulau Misool sejumlah 9.902 fragmen, sedangkan di Pulau Soop mencapai 1.248 fragmen terumbu karang.
“Kami bisa melihat bentuk daripada fragmen, di mana kita bisa menyusun terumbu karang yang baru untuk bisa ditanam lagi di laut agar dapat berkembang. Terumbu karang itu hidup dan bisa berkembang,” ujarnya saat ditemui di Pulau Doom Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (21/12/2023).
Rehabilitasi terumbu karang di Pulau Soop dan Pulau Misool ini dilakukan sebagai upaya mengembalikan ekosistem laut. Pasalnya, masyarakat kerap menggunakan bom untuk menangkap ikan yang berdampak pada kerusakan terumbu karang.
Baca Juga
Rehabilitasi terumbu karang ini merupakan program unggulan Pertamina EP Papua Field. Menurutnya, terumbu karang menjadi spesies penting yang memberikan perlindungan pantai bagi masyarakat, habitat ikan, dan potensi pariwisata sehingga terumbu karang perlu dilestarikan.
Kini dampak dari perbaikan ekosistem yang dilakukan melalui rehabilitasi terumbu karang yakni berbagai jenis ikan sudah mulai kembali berada di pulau Soop dan Pulau Misool setelah menjauh akibat terumbu karang yang rusak.
“Kami dari Pertamina EP Papua Field bekerja sama dengan SKK Migas, Yayasan Kasuari, Pemerintah Kota Sorong, dan masyarakat berupaya untuk mengembalikan lagi kondisi yang ada,” katanya.
Muslim berharap dengan adanya rehabilitasj terumbu karang di Pulau Soop ini dapat menjadikan destinasi wisata yang terdekat dari kota Sorong. Pasalnya, keindahan panorama bawah lautnya tak kalah dengan Kepulauan Raja Ampat.
Selain itu, rehabilitasi terumbu karang ini diharapkan mampu menarik banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk berkunjung terlebih dahulu ke Pulau Soop sebelum berwisata bahari di Kepulauan Raja Ampat. Selama ini, Sorong terkenal dengan destinasi wisata surga wisata bawah laut yang indah yakni Kepulauan Raja Ampat yang memiliki julukan The Last of Paradise.
“Kalau kita bisa mengembangkan pariwisata Pulau Soop, maka pulau tersebut dapat menjadi destinasi wisata alternatif selain Raja Ampat. Turis dapat melakukan wisata snorkeling dan menyelam untuk menikmati keindahan bawah laut Pulau Soop,” ucapnya.
Pihaknya berkomitmen melaksanakan inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG). Melalui konservasi terumbu karang menjadi dukungan untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) khususnya nomor 3 tentang kehidupan sehat dan sejahtera, nomor 11 kota dan pemukiman yang berkelanjutan, nomor 14 tentang ekosistem lautan, nomor 15 tentang ekosistem daratan, dan nomor 17 tentang kemitraan untuk mencapai tujuan.