LRT Diduga Salah Desain
LRT Jabodebek juga dihadapkan pada dugaan minimnya koordinasi saat pembangunan proyek yang berakibat pada kesalahan desain pada jembatan lengkung panjang (longspan) yang menghubungkan daerah Pancoran dengan Kuningan.
Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 2 Agustus 2023, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kesalahan tersebut terjadi akibat PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang bertanggung jawab dalam hal prasarana, membangun jembatan tersebut tanpa menguji sudut kemiringan kereta.
Dia mengatakan jembatan tersebut seharusnya dibuat lebih lebar agar kereta dapat melaju dengan optimal. Akibatnya, rangkaian kereta LRT Jabodebek kini harus berbelok dengan kecepatan yang pelan, sekitar 20 kilometer per jam, saat melewati jembatan ini.
Roda LRT Cepat Aus
Belum genap 2 bulan beroperasi, LRT Jabodebek kembali menghadapi kendala. Kali ini, sebanyak 18 rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek mengalami roda yang aus. Berdasarkan catatan Bisnis pada 26 Oktober 2023, LRT Jabodebek bahkan sempat beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Akibat hal tersebut, eks Manajer Humas KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menyebut waktu kedatangan antarkereta (headway) dengan minimnya trainset operasional dapat mencapai hingga 1 jam.
Kuswardojo mengatakan, headway LRT untuk jam sibuk adalah sekitar 30 menit-40 menit. Sementara itu, waktu kedatangan antarkereta pada jam non-sibuk, atau pada pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB dapat lebih lama menjadi sekitar 1 jam.
Baca Juga
Merespon gangguan tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama dengan pemangku kepentingan terkait pun langsung bergerak.
Dalam catatan Bisnis.com pada 1 November 2023, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, berdasarkan temuan inspektur Kemenhub ditemukan pengikisan atau aus pada ruas-ruas jalur tertentu.
Hal ini dinilai menjadi penyebab roda kereta LRT mengalami aus meski baru beroperasi tidak lebih dari 3 bulan.
"Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut,” ungkap Risal.
Kemudian, pada 21 November 2023, Risal mengatakan jumlah trainset yang beroperasi pada LRT Jabodebek telah bertambah menjadi 12 rangkaian. Dengan demikian, headway yang sebelumnya dapat mencapai 1 jam dapat dikurangi pada kisaran 18 menit hingga sekitar 40 menit.
Selanjutnya, pada 1 Desember lalu, Kemenhub kembali menambah jumlah rangkaian kereta yang beroperasi menjadi 16 trainset. Frekuensi perjalanan pun juga turut bertambah menjadi sebanyak 200 jadwal untuk akhir pekan dan 202 jadwal pada hari kerja.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, dengan 16 trainset yang beroperasi, headway LRT Jabodebek di saat peak hours sekitar 7,5 menit hingga 15 menit. Sedangkan di luar peak hour, headway LRT Jabodebek masih di kisaran 30 menit.
Teranyar, Adita mengatakan pihaknya akan menambah jumlah trainset operasional LRT Jabodebek menjadi 20 rangkaian dalam waktu dekat.
"Nanti mau nambah jadi 20 [trainset] lagi, diharapkan dalam waktu dekat. Rencananya sih bulan ini, tapi kita evaluasi dulu yang ada sekarang," ujar Adita.