Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop 2023: Sepak Terjang The Fed Kerek & Tahan Suku Bunga Acuan

Sepanjang tahun 2023, The Fed menggelah 8 kali pertemuan FOMC. Dari pertemuan tersebut, bank sentral AS ini tercatat telah menaikkan suku bunga di 4 pertemuan.
Aprianto Cahyo Nugroho,Jessica Gabriela Soehandoko
Kamis, 14 Desember 2023 | 13:31
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa, (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan
Gedung Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, Selasa, (23/8/2022). Bloomberg/Graeme Sloan

Tahan Suku Bunga, Tapi...

Pada pertemuan FOMC 13-14 Juni 2023, The Fed untuk pertama kalinya dalam 10 kali pertemuan mempertahankan suku bunga acuan di level kisaran 5% - 5,25%.

Namun, The mengisyaratkan kenaikan lanjutan tahun ini untuk menurunkan inflasi. FOMC menyatakan bahwa menahan suku bunga pada pertemuan ini memungkinkan komite untuk mengevaluasi informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter.

Adapun proyeksi suku bunga kuartalan The Fed atau dot plot, yang menunjukkan median suku bunga naik menjadi 5,6 persen pada akhir tahun, naik dari 5,1 persen pada proyeksi kuartalan sebelumnya.

Sebulan setelahnya, the Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam rapat FOMC yang berakhir Rabu (26/7/2023). Kisaran suku bunga FFR kini menjadi 5,25%-5,5%.

Setelah keputusan kenaikan, Powell membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan lanjutan. Meskipun Powell menunjukkan tanda-tanda yang menggembirakan bahwa kenaikan suku bunga The Fed berhasil mengurangi tekanan inflasi, ia menegaskan bahwa The Fed masih masih harus menempuh jalan panjang untuk mengembalikan inflasi ke target 2 persen.

Powell menolak untuk menjelaskan kapan para pejabat akan menaikkan suku bunga lagi, dengan mengutip sejumlah laporan ekonomi yang akan dirilis sebelum pertemuan The Fed berikutnya di bulan September, termasuk dua data tenaga kerja, dua data inflasi, dan data mengenai biaya tenaga kerja.

The Fed kembali menahan suku bunga acuan dalam pertemuan FOMC pada 19-20 September 2023. The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25%—5,50%sambil tetap mempertahankan sikap hawkish.

Para petinggi otoritas moneter Paman Sam tersebut pun memproyeksikan kenaikan suku bunga akan kembali terjadi pada akhir tahun, dengan mencapai level 5,50 persen—5,75 persen.  

“Inflasi tetap tinggi,” ujar The Fed dalam FOMC, Rabu (20/3/2023) waktu setempat.

Salah satu pertimbangan The Fed menahan suku bunga acuan adalah pertumbuhan ekonomi dan data ketenagakerjaan yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Selain itu, kebijakan moneter The Fed kali ini, diklaim menjadi salah satu bentuk otoritas moneter AS tersebut untuk menjaga prospek ‘soft landing’ dari perekonomian Paman Sam.

Selain itu, dalam proyeksi triwulanan terbarunya, The Fed menunjukkan indikasi bahwa suku bunga acuan pada 2024 dapat kembali mengalami penurunan.

Suku bunga acuan The Fed alias Fed Fund Rate berpeluang turun menjadi 5,10 persen pada akhir 2023 dan 3,9 persen pada akhir 2023. Sementara itu, inflasi AS diproyeksikan turun menjadi 3,3 persen pada akhir tahun ini dan kembali turun menjadi 2,5 persen pada 2024. Selanjutnya pada 2025 inflasi kembali turun menjadi 2,2 persen.

Langkah The Fed mempertahankan suku bunga kembali berlanjut pada pada pertemuan FOMC yang digelar pada 31 Oktober-1 November 2023.

Dilansir dari Reuters pada Kamis (2/11), mengacu pada kekuatan pada ekonomi AS, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga stabil. Namun, The Fed tetap membiarkan kemungkinan kenaikan lebih lanjut dalam biaya pinjaman.

Untuk itu, dalam pernyataan kebijakan setelah pertemuan hari kedua, para pejabat dengan suara bulat setuju untuk mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran stabil yang telah ditetapkan sejak Juli.

“Aktivitas ekonomi berkembang dengan kecepatan yang kuat pada kuartal ketiga,” kata Bank Sentral AS seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/11/2023).

Lebih lanjut, kekuatan ekonomi AS dicerminkan dengan produk domestik bruto yang tumbuh pada tingkat tahunan 4,9% pada kuartal III/2023.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper