Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) ternyata memiliki 'bisnis sampingan' untuk meraup pendapatan, tak cuma dari hasil jualan tiket Kereta Cepat WHOOSH.
General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa mengatakan perusahaan telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan peluang bisnis dari pendapatan non-tiket atau non-fare box.
Dia menambahkan KCIC telah menambah jumlah tenant UMKM di Stasiun Halim menjadi 66 UMKM. Sebelumnya, jumlah UMKM makanan dan minuman sejumlah 44 pelaku usaha.
Eva menjelaskan tenant baru tersebut merupakan UMKM di bidang makanan dan minuman yang menyajikan makanan dan minuman dari berbagai daerah di Indonesia.
"Penambahan UMKM Lokal di stasiun ini tidak hanya mendiversifikasi pengalaman penumpang, tetapi juga merupakan salah satu strategi KCIC untuk meningkatkan peluang bisnis non-fare box," katanya dalam siaran pers, Rabu (13/12/2023).
Menurutnya, dengan menyediakan area usaha bagi pelaku usaha lokal di stasiun, KCIC juga secara aktif berkontribusi terhadap pemberdayaan dan pertumbuhan pelaku usaha lokal serta peningkatan perekonomian Indonesia.
Baca Juga
Keberagaman kuliner yang ditawarkan oleh para tenant baru ini juga untuk memperkenalkan cita rasa Indonesia yang kaya dan beragam kepada penumpang yang tidak hanya datang dari dalam negeri tapi juga mancanegara.
Selain dari pendapatan tiket, KCIC juga akan memaksimalkan bisnis non farebox seperti pemanfaatan aset, naming rights, periklanan, dan lainnya dalam rangka menjaga keberlangsungan layanan Kereta Cepat Whoosh.
"KCIC tetap berdedikasi untuk menyediakan layanan terbaik, berkontribusi terhadap pertumbuhan transportasi berkelanjutan, dan memberdayakan bisnis lokal demi kepentingan penumpang kami yang berharga dan masyarakat yang lebih luas," ujarnya.