Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sah! Jokowi Restui Injeksi Modal Hutama Karya Rp28,8 Triliun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menyuntik Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp28,8 triliun.
Karyawan berada didekat logo Hutama Karya. Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan berada didekat logo Hutama Karya. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal menyuntik Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT Hutama Karya (Persero) senilai Rp28,8 triliun.

Persetujuan tersebut sebagaimana termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 55 Tahun 2023 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Hutama Karya.

"Nilai penambahan penyertaan modal negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebesar Rp28,88 triliun," demikian bunyi keputusan tersebut, dikutip Rabu (13/12/2023).

Secara lebih rinci dijelaskan, nantinya injeksi PMN tersebut akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2023.

Adapun, peraturan telah dibubuhi tanda tangan Presiden Jokowi dan resmi berlaku terhitung sejak 12 Desember 2023.

Untuk diketahui sebelumnya, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban merinci bahwa penambahan PMN Hutama Karya tersebut akan digunakan untuk membantu penyelesaian ruas Jalan Tol Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dan sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) salah satunya yakni Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung).

"Di sini nanti direncanakan akan ada PMN sebesar Rp18,6 triliun yang utamanya karena ini ingin membantu penyelesaian ruas Jalan Tol Kayu Agung - Palembang - Betung yang saat ini dilaksanakan oleh Waskita Sriwijaya Tol," jelasnya.

Sebelumnya proyek Jalan Tol Kapal Betung ini merupakan garapan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) melalui PT Waskita Sriwijaya Tol. Namun, proyek tersebut dialihkan ke HK seiring dengan memburuknya kinerja WSKT yang saat ini tengah menyelesaikan proses restrukturisasi.

Dalam rangka suksesi pengalihan tersebut, nantinya total tambahan PMN yang didapat pada TA 2024 akan digunakan sebesar Rp10 triliun untuk pembelian saham Waskita Sriwijaya Tol dengan menggunakan skema penerbitan saham baru.

Selain itu, tambahan PMN Rp18,6 triliun juga akan digunakan untuk menyelesaikan Jalan Tol Bocimi yang mulanya digarap oleh PT Trans Jabar Tol senilai Rp2,5 triliun.

"Kemudian, sebesar Rp6,10 triliun akan akan digunakan sebagai kebutuhan penambahan PMN untuk penyesuaian JTTS tahap satu," tambah Rionald.

Rionald melanjutkan, alokasi anggaran yang digelontorkan untuk penyelesaian JTTS tahap I tersebut meliputi 7 ruas tol. Di antaranya Binjai - Pangkalan Brandan (Rp1,29 triliun), Kisaran Indrapura (Rp636 miliar), Kuala Tanjung - Pematang Siantar (Rp194 miliar), dan Taba Penanjung - Bnegkulu (Rp478 miliar).

Kemudian, PMN tersebut juga dialokasikan untuk penyelesaian JTTS Sigli - Banda Aceh (Rp1 triliun), Sicincin-Padang (Rp2,01 triliun), serta Pekanbaru-Koto Kampar (Rp480 miliar).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper