Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Otorita Blak-blakan Alasan Investasi Asing Belum Masuk IKN

Otorita IKN angkat bicara terkait alasan belum adanya investasi langsung milik asing di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat ditemui di Kantor OIKN, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Kepala Otorita IKN Bambang Susantono saat ditemui di Kantor OIKN, Jakarta Selatan, Kamis (26/10/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkap alasan belum adanya investasi langsung milik asing yang parkir di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Menjawab hal tersebut, Kepala OIKN, Bambang Susantono, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih menjalani proses dengan sejumlah calon investor untuk mewujudkan hal tersebut.

"[Investasi langsung asing] sedang berproses. Gini ya, namanya investasi itu bisa deal atau no deal. Kalau terlalu mahal saya juga tidak mau memberatkan nanti masyarakat ke depannya kan ini negara. Jadi kita harus cari benar-benar harga yang paling menguntungkan," kata Bambang saat ditemui di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (7/12/2023).

Namun demikian, Bambang menjelaskan nihilnya investasi asing langsung hingga saat ini bukan karena semata-mata terganjal masalah biaya saja. Melainkan, dalam realisasinya proses investasi langsung harus melalui tahapan yang panjang.

Terlebih, sebelum mantap melakukan proses investasi tersebut perusahaan asing perlu untuk mempelajari lebih dalam mengenai IKN itu sendiri.

"Prosesnya dalam arti bahwa mereka sedang membuat studi kelayakan tentu dengan kondisi lapangan yang mereka lihat. Misalnya mereka harus melakukan visit lapangan, melakukan feasibility study, studi kelayakan, lihat jenis tanahnya seperti apa itu kan perlu penyesuaian dari costnya mereka," tambahnya.

Namun demikian, Bambang menargetkan pada kuartal I/2024 akan terdapat 1 - 2 investor asing yang akan turut menyuntik investasi di IKN melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Dalam laporannya, investor asing tersebut dilaporkan berasal dari China yang siap menggarap sektor hunian di IKN. Namun, Bambang tidak menyebut secara jelas siapa pemodal asing yang siap menginjeksi modal di IKN. 

Berdasarkan catatan Bisnis, perusahaan China yang telah menyatakan komitmen untuk membangun rusun di IKN yakni CCFG Corp yang tergabung dalam konsorsium Nusantara bersama dengan PT Risjadson Brunsfield Nusantara. 

Adapun, konsorsium Nusantara tersebut dilaporkan berkomitmen membangun 60 tower rusun dengan nilai investasi Rp30,8 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper