Bisnis.com, JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) mencatat kenaikan penjualan lahan industri sepanjang kuartal ketiga 2023 yang didorong ekspansi industri manufaktur. Investor China disebut menjadi salah satu penyebabnya.
Corporate Secretary KIJA Muljadi Suganda mengatakan penjualan lahan industri Jababeka tercatat terserap sebanyak 92 hektare pada kuartal ketiga 2023 atau naik 46% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Ya, secara tidak langsung berdampak pada penjualan lahan industri Perseroan dimana sampai dengan September 2023 sudah meningkat 46%," kata Muljadi, Selasa (5/12/2023).
Adapun, kenaikan penjualan lahan industri terpacu dengan melimpahnya investasi asal China dengan kontribusi sebesar 60%. Investor China menyerap lahan sebesar 56 hektare dari total keseluruhan penjualan lahan.
"Industri plastik dan EV [electric vehicle] menjadi sektor yang berkontribusi paling besar di kuartal ketiga ini," imbuhnya.
Untuk diketahui, pada kuartal ketiga 2023, KIJA mencatat total pendapatan sebesar Rp2.252,1 miliar atau meningkat 30% dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga
Bisnis Land Development & Property KIJA mencatat peningkatan pendapatan sebesar 51% menjadi Rp1.121,6 miliar, meningkat dari dari Rp744,4 miliar pada tahun lalu.
Adapun, peningkatan tersebut didorong tingginya penjualan tanah matang, yang naik dari Rp328,6 miliar kuartal ketiga tahun lalu, menjadi Rp822,9 miliar pada kuartal III/2023.
Sebagian besar disebabkan oleh peningkatan penjualan tanah matang di Kendal dari Rp163,6 miliar pada periode tahun lalu, menjadi Rp800,9 miliar pada periode ini.