Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelajah Sinyal 2023: Larisnya Toko Oleh-oleh Khas NTT Ibu Soekiran

Se'i jadi produk primadona di Toko Oleh-oleh Khas NTT Ibu Soekiran. Simak reportase tim Jelajah Sinyal 2023.
Pegawai merapikan oleh-oleh di Pusat Oleh-Oleh NTT Ibu Soekiran, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan oleh-oleh di Pusat Oleh-Oleh NTT Ibu Soekiran, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, KUPANG -- Warisan bisnis buah tangan khas Nusa Tenggara Timur (NTT) yang didirikan Ibu Soekiran kini turun menurun dikelola anak hingga cucunya. Toko oleh-oleh Ibu Soekiran telah berdiri sejak 1998 dan populer di kalangan wisatawan yang datang ke Kupang. 

Salah satu pengelola Toko Ibu Soekiran, Agus Raharjo (55) rintisan bisnis keluarganya itu dimulai dari kios kecil yang dibuka sang Ibu ketika pindah dari Jawa ke NTT pada tahun 1960-an.

"Awalnya hanya abon, kemudian berkembang ada tambahan Se'i, dendeng, ikan, dan sekarang buka toko oleh-oleh ada dari UMKM di NTT," kata Agus kepada Tim Jelajah Sinyal 2023, dikutip Minggu (3/12/2023). 

Barang-barang lokal NTT yang dijual di tokonya berasal dari Flores hingga Atambua yang mencakup camilan, kopi, teh, hingga kain tenun, dan produk UMKM lainnya. Kisaran harga produk bervariasi mulai dari Rp7.000 hingga Rp135.000 per 500 gram. 

Agus merupakan putra bungsu dari keluarga Soekiran. Dia ikut bergabung dalam bisnis oleh-oleh keluarganya sejak 2021 ketika pensiun dari tugas PNS. 

Pada tahun yang sama, anak-anak nya atau generasi ketiga dari keluarga Soekiran pun mulai melebarkan pasar oleh-oleh NTT dengan membuka toko online, baik dari Tokopedia, Shopee, dan lewat story whatsapp. 

"Saat pandemi, penjualan online sangat membantu sekali. Tetapi sekarang kontribusinya hanya 10%, masih lebih banyak yang datang ke toko," ujarnya. 

Adapun, buah tangan yang paling banyak dicari oleh pengunjugn tokonya yakni Se'i, meski cukup berisiko. Sebab, ketahanan Se'i di luar pendingin hanya dijamin 3-4 hari. 

"Sebagian besar tamu yang membeli disini itu dari kementerian, banyak juga yg dari swasta atau umum lainnya, atau dari lokal yg buat jualan juga," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper