Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Optimistis Inflasi Terkendali di Level 2-4% pada akhir 2023

Bank Indonesia (BI) optimistis laju inflasi terkendali di level 2-4% hingga akhir 2023.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2023 sebesar 0,38% secara bulanan (month-to-month/mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,86% (year-on-year/yoy). 

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyampaikan bahwa inflasi yang terjaga pada November 2023 tersebut merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dan pemerintah (pusat dan daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Dengan perkembangan tersebut, BI meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2023 dan 2,5%±1% pada 2024,” katanya dalam siaran pers, dikutip Sabtu (2/2/2023).

Erwin mengatakan inflasi inti pada November 2023 tetap terjaga rendah, yaitu tercatat sebesar 0,12% mtm, meningkat dari bulan sebelumnya sebesar 0,08% mtm. 

Realisasi inflasi inti pada November 2023 disumbang terutama oleh inflasi komoditas emas perhiasan dan gula pasir. Secara tahunan, inflasi inti November 2023 tercatat sebesar 1,87% yoy, lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,91% yoy.

Sementara itu, inflasi kelompok volatile food meningkat, menjadi sebesar 1,72% mtm, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,21% mtm.

Peningkatan inflasi volatile food disumbang terutama oleh inflasi pada komoditas aneka cabai, bawang merah, dan beras. Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 7,59% yoy, meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,54% yoy. 

Lebih lanjut, kelompok administered prices pada November 2023 mengalami inflasi sebesar 0,08% mtm, lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,46% mtm. 

Perkembangan ini dipengaruhi oleh deflasi bensin akibat penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices menjadi sebesar 2,07% yoy, menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,12% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper