Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

79 Kota Alami Inflasi pada November 2023, 11 Kota Deflasi

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada November 2023 terjadi di sebanyak 79 kota secara bulanan.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA –– Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada November 2023 terjadi di sebanyak 79 kota secara bulanan, sementara 11 kota mengalami deflasi.

“Dari 90 kota IHK terdapat 79 kota mengalami inflasi, 36 kota diantaranya inflasinya lebih tinggi dari nasional,” kata Moh. Edy Mahmud, Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS dalam konferensi pers, Jumat (1/12/2023).

Edy menjelaskan, inflasi bulanan pada November 2023 yang tertinggi tercatat di Bandar Lampung, sebesar 1,05% (month-to-month/mtm). Komoditas penyumbang utamanya adalah cabai merah dengan andil 0,57%, cabai rawit 0,20%, dan bawang merah 0,07%.

Sementara itu, deflasi terdalam pada November 2023 tercatat di Kota Tual sebesar -0,51% mtm. Secara keseluruhan, BPS mencatat inflasi bulanan pada November 2023 adalah sebesar 0,38% mtm, sementara secara tahunan mencapai 2,86% (year-on-year/yoy).

Inflasi secara bulanan pada periode tersebut utamanya disebabkan oleh inflasi pada kelompok  makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,23% mtm dengan andil inflasi 0,32%.

Komoditas penyumbang utama pada kelompok tersebut, yaitu inflasi cabai merah dengan andil 0,16%, cabai rawit dengan andil 0,08%, bawang merah 0,03%, beras 0,02%, serta gula pasir dan telur ayam ras dengan andil masing-masingnya 0,01%.

Selain itu, komoditas yang memberikan andil cukup signifikan ke inflasi secara bulanan adalah tarif angkutan udara dengan andil 0,04%, juga emas perhiasan dengan andil 0,03%, dan tarif air minum dengan andil 0,01%.

Di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan dorongan terhadap deflasi, diantaranya bensin dengan andil 0,04%, serta ikan segar dan daging ayam ras dengan andil masing-masingnya 0,01%.

Adapun inflasi tahunan pada November 2023 terutama dikontribusikan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 6,71% yoy dan memberikan andil terhadap inflasi 1,72%.

Komoditas pada kelompok ini dengan andil tertinggi diantaranya beras sebesar 0,58%, cabai merah 0,19%, rokok kretek filter 0,18%, cabai rawit 0,10%, daging ayam ras 0,09%, dan bawang putih 0,07%.

Komoditas penyumbang terbesar lainnya secara tahunan adalah emas perhiasan dengan andil 0,11%, biaya kontrak rumah andilnya 0,10% terhadap inflasi.

Secara tahunan, 90 kota tercatat mengalami inflasi, tertinggi di Tanjung Pandan sebesar 5,89% yoy dan inflasi terendah di Jayapura sebesar 1,82% yoy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper