Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi Amerika Serikat (AS) ternyata tumbuh lebih cepat dibandingkan perkiraan awal atau mencapai 5,2% pada kuartal III/2023.
Mengutip Reuters, Kamis (30/11/2023), laju pertumbuhan ekonomi Negara Paman Sam tersebut merupakan yang tercepat dalam hampir dalam dua tahun. Meski demikian, momentum pertumbuhan ekonomi AS telah berkurang lantaran biaya pinjaman yang lebih tinggi membatasi perekrutan dan pengeluaran masyarakat.
Kemudian, laju pertumbuhan ekonomi AS tampaknya juga melebihkan kesehatan ekonomi pada kuartal terakhir. Jika diukur dari sisi pendapatan, aktivitas ekonomi meningkat dengan laju yang moderat.
Namun, laporan dari Departemen Perdagangan pada (29/11) Rabu menunjukkan bahwa ekonomi terus tumbuh meskipun ketakutan resesi yang telah berlanjut sejak akhir 2022.
"Tidak ada tanda-tanda langit yang gelap untuk ekonomi dalam laporan hari ini, tetapi pertumbuhan mendingin," terang kepala ekonom di FWDBONDS di New York Christopher Rupkey.
Lebih lanjut, dia juga menuturkan bahwa ekonomi AS tidak akan mendapatkan banyak dorongan pada kuartal IV/2023.
Baca Juga
Data Ekonomi AS
Biro Analisis Ekonomi (BEA) Departemen Perdagangan menuturkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat pada tingkat tahunan sebesar 5,2% pada kuartal III/2023. Realisasi tersebut mengalami kenaikan dari laju sebelumnya sebesar 4,9% (yoy), mencatatkan laju ekspansi tercepat sejak kuartal IV/2021.
Ekonom yang disurvei memperkirakan pertumbuhan PDB akan direvisi hingga tingkat 5,0%. Perekonomian tumbuh dengan laju 2,1% pada kuartal II/2023 dan berkembang pada tingkat yang jauh di atas apa yang dianggap pejabat Federal Reserve (The Fed) sebagai tingkat pertumbuhan non-inflasi, yakni sekitar 1,8%.
Revisi pertumbuhan mencerminkan peningkatan investasi bisnis pada struktur, sebagian besar gudang dan fasilitas kesehatan. Pengeluaran pemerintah negara bagian dan lokal juga direvisi lebih tinggi.
Kemudian, investasi perumahan juga meningkat, berkat pembangunan lebih banyak rumah keluarga tunggal, membantu mengakhiri kontraksi selama sembilan kuartal berturut-turut.
Investasi investaris swasta juga lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya karena pedagang grosir mengumpulkan lebih banyak peralatan mesin. Investasi inventaris menambah 1,40 poin presentase terhadap pertumbuhan PDB, dibandingkan dengan perkiraan bulan lalu sebesar 1,32 poin persentase.
Namun, pertumbuhan belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS diturunkan ke tingkat yang masih solid, yakni 3,6%.
Kemudian, penurunan peringkat dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,0% disebabkan oleh pemotongan pengeluaran untuk layanan keuangan dan asuransi serta truk ringan bekas, kemungkinan akibat dari kekurangan yang disebabkan oleh pemogokan United Auto Workers yang baru-baru ini berakhir.