Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) menyambut baik data penurunan inflasi sambil menuturkan masih ada jalan yang harus ditempuh sebelum mencapai target 2% bank sentral.
Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee menuturkan bahwa kemajuan terus berlanjut dan masih ada jalan yang harus ditempuh, setelah laporan bulanan tentang harga konsumen mengungkapkan perlambatan umum dalam inflasi pada bulan Oktober 2023.
“Dengan inflasi barang yang sudah turun dan inflasi jasa non-perumahan biasanya melambat, kunci kemajuan lebih lanjut dalam beberapa kuartal ke depan adalah apa yang terjadi pada inflasi perumahan,” kata Goolsbee yang juga mengatakan bahwa selalu ada hambatan seiring dengan menurunnya inflasi, seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (15/11/2023).
Goolsbee juga mengatakan bahwa perkembangan yang menguntungkan dari sisi pasokan telah membantu menurunkan inflasi, sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan perekrutan tenaga kerja.
Dia mengatakan bahwa The Fed seharusnya lebih berfokus pada data inflasi, mengingat banyak ketidakpastian lain yang mengelilingi prospek ekonomi.
Di lain sisi, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan bahwa dia tidak yakin bahwa inflasi bergerak turun dengan mulus ke 2% meskipun ada kemajuan nyata dalam meredam tekanan harga dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga
"Angka inflasi telah turun, tetapi sebagian besar penurunan tersebut merupakan pembalikan sebagian dari lonjakan harga di era Covid, yang didorong oleh peningkatan permintaan dan kekurangan pasokan," kata Barkin.
Dia juga menambahkan bahwa dirinya nyaman untuk mendukung keputusan suku bunga tetap pada pertemuan Desember 2023, dengan pembatasan suku bunga dan pengetatan kondisi keuangan.
Barkin berpendapat bahwa bisnis-bisnis tidak akan menurunkan harga sampai mereka harus melakukannya, yang mungkin memerlukan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat. "Saya melihat adanya perlambatan,” jelas Presiden The Fed Richmond tersebut.
Berdasarkan catatan Bisnis, dalam 12 bulan hingga Oktober, Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 3,2% setelah naik 3,7% pada bulan September 2023.
Ekonom yang disurvei Reuters memproyeksi sebesar 3,3% secara tahunan. Angka IHK kemudian lebih rendah dari perkiraan.
Kemudian, inflasi inti, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang fluktuatif, naik 4,0% dibandingkan perkiraan ekonom yang memperkirakan kenaikan 4,1%.