Bisnis.com, JAKARTA - Massa buruh menggelar aksi demo serentak dan mogok nasional untuk menyuarakan tuntutan kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) 2024 pada hari ini, Kamis (30/11/2023).
Aksi demo buruh menyebabkan sejumlah ruas jalan tol di kawasan industri di Bekasi, Jawa Barat macet total. Berdasarkan informasi pada akun media sosial X @PTJASAMARGA, pukul 14.01 WIB, Ruas Tol Tambun KM 21 - Cibitung KM 23+400 dilaporkan padat.
Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol yang mengarah ke kawasan MM2100 Bekasi, Jawa Barat untuk menggunakan jalur alternatif guna menghindari kemacetan.
"Kepadatan Keluar Cibitung arah Kawasan MM2100 ada Kegiatan Penyampaian pendapat di jalan arteri. Gunakan Jalur Alternatif," tulis Jasa Marga, Kamis (30/11/2023).
Selain itu, Jasa Marga juga memberlakukan rekayasa lalu lintas berupa buka tutup situasional di Tol Jakarta-Cikampek (Japek), Keluar Cibitung arah Kawasan MM2100.
"Tol_Japek Keluar Cibitung arah Kawasan MM2100 DIBERLAKUKAN BUKA/TUTUP SITUASIONAL, ada Kegiatan Penyampaian pendapat di jalan arteri. Gunakan Jalur Alternatif," ujar Jasa Marga.
Baca Juga
Tuntutan Demo Buruh
Diberitakan Bisnis sebelumnya, kalangan buruh menggelar aksi mogok nasional di sejumlah kota industri pada hari ini, Kamis (30/11/2023). Aksi demo dilakukan bertepatan dengan batas waktu pengumuman upah minimum kabupaten/kota.
Presiden KSPI yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, menyampaikan, aksi tersebut akan dilakukan sampai para gubernur memastikan kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tidak diubah dari rekomendasi nilai yang diajukan oleh bupati dan wali kota di masing-masing daerah.
Adapun, hari ini merupakan batas terakhir penetapan dan pengumuman UMK oleh Gubernur se-Indonesia, berdasarkan rekomendasi dari bupati dan wali kota, setelah didahului oleh Dewan Pengupahan Provinsi di masing-masing daerah.
“Gubernur tidak boleh mengubah nilai UMK yang sudah direkomendasikan oleh bupati dan walikota,” kata Said Iqbal dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (30/11/2023).
Said menjelaskan aksi Mogok Nasional Awalan tersebut digelar di sejumlah daerah seperti di Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Kep. Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku, Maluku Utara, NTT, dan Papua.
Dia menjelaskan, para buruh melakukan setop produksi sehingga melumpuhkan 100 titik di kabupaten/kota industri.
“Kalau gubernur nekat untuk merubah dan tidak menetapkan sesuai rekomendasi yang ada, maka kita bisa lakukan Mogok Nasional Lanjutan,” ujar Sadi Iqbal.