Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Delisting, Emiten Grup Salim META Bakal Poles Kinerja Lewat Bisnis Jalan Tol

Emiten milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) optimistis kinerja keuangannya pascamelakukan delisting nantinya akan terus mengalami perbaikan
Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami / Dok. Kementerian PUPR
Proyek Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami / Dok. Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META) mengungkap sejumlah rencana perseroan usai melakukan penghapusan saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau delisting pada 2024.

Direktur Utama META, M. Ramdani Basri menuturkan bahwa ke depan pihaknya akan tetap fokus mengembangkan sejumlah proyek jalan tol. Pasalnya, hingga saat ini konstribusi pendapatan META paling dominan masih ditopang dari segmen bisnis jalan tol.

"Karena kita perusahaan infrastruktur, salah satu backbone yang memberikan kontribusi besar saat ini adalah jalan tol, [porsinya] hampir 65% dari income META," tuturnya dalam agenda Paparan Publik META, dikutip Jumat (24/11/2023).

Tren positif bisnis jalan tol tercermin dari kinerja Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) yang diakuisisi META pada Oktober 2022.

Untuk itu, META optimistis kinerja keuangannya pascamelakukan delisting nantinya akan terus mengalami perbaikan. Terlebih, apabila nantinya proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir - Ulujami rampung dikerjakan.

"Kemudian kita juga mendapat award untuk proyek Tol Cikunir - Ulujami dengan investasi Rp21 triliun, jadi kalau pertanyaanya apakah berminat [tetap kembangkan jalan tol] sudah pasti kita akan mencari peluang terus untuk berkembang," tambahnya.

Sementara itu, Direktur META Danni Hasan menjelaskan bahwa usai mengelola hampir 50 tahun sejumlah ruas jalan tol, peluang bisnis jalan tol dinilai memiliki pasar yang sangat luas. Oleh karena itu, pihaknya memprediksi bahwa kinerja keuangan perseroan akan berangsung membaik dalam kurun waktu selambat-lambatnya 4 tahun mendatang.

"Saya rasa bisa dibayangkan dalam 5 sampai 7 tahun puasa [tidak mendapat revenue] kemudian sisanya 30 tahun lebih (sisa masa konsesi) kita menikmati harvesting. Jadi saya pikir jalan tol ini long term bisnis, kalau dicermati dengan baik akan menghasilkan suatu return yang baik," tambahnya.

Sebelumnya, META tercatat meraup kenaikan pendapatan sampai dengan kuartal III/2023. Namun, pada saat bersamaan, perseroan membukukan rugi bersih atau berbalik dari laba yang diraih tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan hingga akhir September 2023, META mencatatkan capaian pendapatan dan penjualan sebesar Rp665,27 miliar. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 10,48% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Namun, setelah dikurangi berbagi aneka biaya, perusahaan mencatatkan rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp156,86 miliar. Jumlah ini berbalik dari laba yang diraih pada kuartal III/2022, yakni Rp65,56 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper