Bisnis.com, JAKARTA — Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN mulai mencatatkan defisit pertama kalinya pada tahun ini, yakni 0,003% terhadap produk domestik bruto atau PDB.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Jumat (24/11/2023). Sri Mulyani memaparkan perkembangan dan posisi APBN per Oktober 2023.
Apabila pada September 2023 APBN masih mencatatkan surplus Rp67,7 triliun per September 2023 atau 0,33% terhadap PDB, defisit mulai terjadi pada Oktober 2023.
"Postur APBN sudah mulai defisit Rp700 miliar atau 0,003% dari PDB," ujar Sri Mulyani, Jumat (24/11/2023).
Sri Mulyani menyampaikan keseimbangan primer hingga Oktober 2023 masih surplus Rp365,4 triliun. Namun, nilai itu sudah turun dari posisi keseimbangan primer September 2023 yakni Rp389,7 triliun.
Jika dirinci, pendapatan negara hingga Oktober 2023 terkumpul Rp2.240,1 triliun atau 90,9% dari target APBN tahun anggaran 2023.
Baca Juga
Realisasi pendapatan negara tersebut meningkat 2,8% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sejalan dengan itu, realisasi belanja negara telah mencapai Rp2.240,8 triliun atau mencapai 73,2% dari pagu 2023. Realisasi belanja negara ini turun 4,7% dari periode yang sama pada 2022.