Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) melalui anak usahanyamemperoleh kucuran kredit sindikasi mencapai Rp7,39 triliun, yang akan digunakan untuk konstruski tol Probolinggo-Banyuwangi.
Dalam laporannya, kredit sindikasi jumbo yang diperoleh JSMR tersebut berasal dari sejumlah industri perbankan RI mulai dari Bank Himbara, Bank Swasta, Bank Pembangunan Daerah (BPD), serta lembaga pembiayaan infrastruktur nasional.
Mengutip informasi yang dibagikan JSMR, perjanjian kredit sindikasi tersebut ditandatangani di Jakarta pada Selasa (21/11/2023) oleh Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto dengan para kreditur sindikasi 6 Perbankan yaitu BNI, BCA dan Bank Mandiri yang bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arrangers & Bookrunners (JMLAB) dan anggota sindikasi Bank Jatim, BPD Bali, BPD Papua serta 1 lembaga pembiayaan infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyampaikan terima kasihnya kepada para sindikasi perbankan.
Seiring dengan dukungan finansial tersebut, Hedy berharap PT JPB dapat merampungkan proses konstruksi Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Dengan adanya penandatanganan kredit sindikasi hari ini, semoga dapat mendukung proses pembebasan lahan dan tahapan konstruksi yang tengah dikerjakan sesuai dengan target, sehingga masyarakat dapat segera menikmati manfaat Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi,” ujar Hedy dalam keterangan resminya, Selasa (21/11/2023).
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan mewakili pemegang saham PT JPB menjelaskan, Jasa Marga berkesempatan kembali bekerja sama dengan para kreditur sindikasi yang mayoritas sebelumnya juga turut mendukung pembangunan Proyek Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, yang hak konsesinya dimiliki oleh PT Jasamarga Jogja Solo, pada Desember 2022 lalu.
“Jasa Marga bersama-sama dengan PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Waskita Toll Road selaku Para Pemegang Saham PT JPB berharap dan mendukung penuh untuk kelancaran dan penyelesaian proyek ini baik dari sisi pembebasan lahan agar dapat dikawal dengan baik sampai akhir serta agar kegiatan konstruksi dapat selesai secara tepat waktu, tepat mutu, dan tepat biaya sesuai dengan rencana serta senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG),” ujar Agus.
Seluruh target ini, lanjut Agus, tentu saja tidak lepas dari dukungan perbankan dan lembaga keuangan yang turut serta menyukseskan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi untuk mewujudkan konektivitas Jalan Tol Trans Jawa di sisi timur Pulau Jawa sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Senada, Direktur Utama PT JPB Adi Prasetyanto berharap, dengan dukungan yang diberikan oleh para kreditur, pembangunan jalan tol yang tengah berjalan tersebut dapat diselesaikan sesuai target dengan kualitas dan mutu yang baik.
Adapun saat ini, progres konstruksi Jalan Tol Probolinggo - Banyuwangi telah dimulai sejak Februari 2023 dan masih berjalan sesuai dengan target. Hingga awal November 2023, progres proyek jalan tol untuk Tahap I Segmen Gending-Besuki mencapai 31% untuk paket 1, 15% untuk paket 2, dan 6% untuk paket 3.
"Sesuai arahan dari pemegang saham, kami akan mengawal seluruh proses bisnis untuk selalu mengimplementasikan tata kelola perusahaan yang baik sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan tujuan dan target yang telah ditetapkan,” ujar Adi.
Adi juga menambahkan, ketika Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap I Segmen GendingBesuki ini telah beroperasi, jalan tol ini akan terkoneksi dengan Jalan Tol Pasuruan - Probolinggo yang dikelola oleh PT Waskita Toll Road yang telah beroperasi terlebih dulu.