Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa buka suara terkait kritikan dari LPEM Universitas Indonesia (UI) yang menyebutkan Indonesia akan sulit menjadi negara maju pada 2045.
Suharso tidak menampik hasil kajian dari LPEM UI yang bertajuk Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029.
Dirinya menyampaikan bahwa dengan perhitungan sederhana saja melalui rule of thumb angka 72, dengan pertumbuhan ekonomi di level 5%, butuh waktu sangat lama untuk Indonesia graduasi dari middle income trap (MIT).
“Memang kalau disederhanakan seperti itu saya sedikit percaya mengenai kemungkinan kita akan belum mencapai masuk di high economy, kalau pertumbuhan seperti ini,” ujarnya dalam Peluncuran Buku Menuju Indonesia Emas: Refleksi dan Visi Pembangunan 2005-2045, Senin (20/11/2023).
Di sisi lain, Suharso menunjukkan keyakinan bahwa Indonesia dapat mengerek pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.
Menurutnya, potensi tersebut terhambat oleh indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR) atau rasio dari investasi terhadap PDB masih cukup tinggi dan mengindikasikan adanya ketidakefisienan dalam investasi. Alhasil, butuh rasio investasi yang lebih tinggi hanya untuk menaikkan PDB sebesar 1%.
“Kalau itu bisa ditekan saja, maka dengan investasi rasio yang kita miliki sekarang, kita bisa terbang tumbuh di atas 5% bisa sampai dengan 6%,” ungkapnya.
Per Maret 2023, angka ICOR Indonesia per Maret 2023 berada di posisi 7,6 dan dinilai relatif tinggi. Artinya, untuk ekonomi dapat tumbuh 1%, Indonesia membutuhkan rasio investasi sebesar 7,6%.
Adapun, merujuk white paper milik LPEM UI tersebut, Indonesia sulit mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 7% untuk menggapai cita-cita menjadi negara maju atau high income country (HIC) pada 2045. Pasalnya, tidak ada negara yang mampu tumbuh 7% usai masuk menjadi kategori MIT.
“Semakin berkembang perekonomian maka pertumbuhan ekonomi 5%- 7% sangat sulit dicapai, dengan skenario pertumbuhan yang berbeda-beda tiap-tiap periode maka Indonesia tidak akan mencapai HIC pada 2045,” ujar Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UI Teguh Dartanto sebagai salah satu penulis White Paper, dikutip Selasa (20/11/2023).
Teguh menjelaskan pengalaman negara lain di mana rata-rata pertumbuhan pendapatan sejak pertama kali melewati batas UMIC sampai 2022, adalah 6,7% di China, 2,18% di Thailand, 2,94% di Malaysia, 4,59% di Korea Selatan, dan 1,13% di Brasil.