Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kapasitas Terpasang PLTS Masih Rendah, AESI: TKDN & Izin PLN Jadi Kendala

Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) menilai peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Indonesia masih stagnan.
Petugas sedang melakukan pengecekan di sebuah pembangkit listrik tenaga surya. Istimewa/ PLN
Petugas sedang melakukan pengecekan di sebuah pembangkit listrik tenaga surya. Istimewa/ PLN

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Fabby Tumiwa menilai peningkatan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) nasional masih stagnan. 

Fabby berpendapat aturan terkait dengan kebijakan komposisi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) masih menjada kendala utama di tengah upaya untuk meningkatkan produksi panel surya di dalam negeri. 

“PLTS juga terhambat dengan ketentuan TKDN yang tidak sesuai dengan kondisi industri dalam negeri,” kata Fabby saat dihubungi, Senin (13/11/2023). 

Selain itu, kata Fabby, pengembangan panel surya di dalam negeri juga tergantung sepenuhnya dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN

“Termasuk izin pun harus dapat dari PLN. Ini membuat inisiatif-inisiatif di luar PLN, mandek,” kata dia. 

Menurut dia, PLN belum konsisten untuk menjalankan kebijakan penyediaan listrik berbasis panel surya yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.

“Seharusnya di 2023 sudah ada tambahan 1 GW yang terbangun, tapi faktanya belum ada sebesar ini,” kata dia. 

Seperti diketahui, kapasitas terpasang panel surya di Indonesia hingga akhir 2022 baru berada di level 0,3 gigawatt (GW). Kapasitas setrum panel surya itu terpaut jauh dari torehan Thailand dan Vietnam, masing-masing mencatatkan kapasitas 3,1 GW dan 18,5 GW.  

Indonesia juga masih tertinggal dari Malaysia, Filipina dan Kamboja yang masing-masing mencatatkan kapasitas terpasang 1,9 GW, 1,6 GW dan 0,5 GW per 2022 lalu.  

Lewat RUPTL yang berakhir 2030, PLN menargetkan realisasi terpasang panel surya dapat menyentuh di angka 5 GW nantinya.  

Konsultan manajemen multinasional McKinsey and Company memproyeksikan PLN mesti memasukkan sekitar 0,7 GW listrik dari panel surya ke dalam sistem setiap tahunnya untuk mencapai target penyediaan listrik tersebut. 

Sebelumnya, PLN melaporkan kapasitas terpasang pembangkit PLTS saat ini telah mencapai 288 MW. 

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, perseroan berupaya untuk meningkatkan kapasitas terpasang PLTS ke level lebih dari 3 GW sampai akhir 2030. 

“Kapasitas pembangkit listrik tenaga surya sebesar 288 MW termasuk PLTS Terapung Cirata yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo,” kata Greg saat dikonfirmasi, Senin (13/11/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper