Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menegaskan soal fenomena larinya kekayaan Indonesia ke luar negeri atau net outflow.
Menurutnya, fenomena mengalir kekayaan nasional keluar negeri terjadi lantaran tidak adanya rasa setia kepada UUD 1945, khususnya pasal 33.
“Pasal 33 itu blue print ekonomi Indonesia. Tiap negara punya budaya lain dan kultur berbeda, kalau di negara Barat sangat yakin dengan kapitalisme neo liberal itu mereka. Budaya kita, pendiri bangsa kita, tidak merancang Indonesia seperti itu,” ujarnya di acara Sarasehan 100 Ekonom 2023, Rabu (8/11/2023).
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan bahwa negara-negara yang ekonomi tumbuh sangat pesat justru negara yang punya pasal mirip dengan Pasal 33 UUD 1945.
Menurutnya, semua orang boleh berargumen berapa kekayaan yang dikuasai negara. Namun, prinsipnya negara harus aktif bahkan kalau perlu intervensi.
“Sistem kita tidak bisa lagi meneruskan kapitalisme neolib karena di Barat sudah tidak laku. Di Barat sebut ekonomi neolib tidak bisa membawa kesejahteraan kepada rakyat banyak, tapi hanya kekayaan 1% bahkan kurang,” jelasnya.
Baca Juga
Prabowo mengatakan Indonesia harus kembali kepada ekonomi Pancasila, yaitu gabungan antara yang terbaik dari kapitalisme dan yang terbaik dari sosialisme.
“Indonesia harus memilih jalan tengah, the middle way. Jalan kompromistis, jalan saling mengalah,” katanya.