Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Optimistis Ekonomi RI Kuartal IV/2023 Bakal di Atas 5%

Menkeu Sri Mulyani mengaku optimistis ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2023 bakal di atas 5%. Ini alasannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dalam konferensi pers Produk Domestik Bruto (PDB) atau Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2023 dan Stimulus Fiskal di Jakarta, Senin (6/11/2023). - Bisnis/Himawan L. Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) dalam konferensi pers Produk Domestik Bruto (PDB) atau Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2023 dan Stimulus Fiskal di Jakarta, Senin (6/11/2023). - Bisnis/Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan potensi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV/2023 bakal terkerek ke atas 5% (year-on-year/yoy) dengan porsi belanja negara yang masih tersisa Rp1.078 triliun. 

Melihat pola belanja pemerintah, lanjutnya, pada kuartal III/2023 memang selalu tercatat kontraksi dan baru akan terealisasi pada kuartal terakhir. 

“Saya sudah menghitung untuk sampai Desember ini dari alokasi belanja yang ada, kami masih ada kuartal terakhir, belanja di dalam APBN masih ada Rp1.078 triliun,” ujarnya dalam Konferensi Pers PDB Kuartal III 2023 serta Stimulus Fiskal, Senin (6/11/2023).

Sementara dari sisi penerimaan negara, Sri Mulyani memperkirakan akan ada Rp650 triliun yang masuk ke kantong negara. 

Untuk mengerek pertumbuhan ekonomi pula, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah paket kebijakan berupa insentif sektor perumahan, bantuan pangan, dan bantuan langsung tunai atau BLT. 

“Dengan adanya beberapa kebijakan tambahan, kami berharap akan memperbaiki outlook dari kuartal IV/2023 sehingga bisa tetap terjaga di 5%,” tuturnya. 

Mengacu dalam APBN Kita edisi Oktober 2023, kinerja negara per September baru mencapai 64,3% dari target Rp3.061,2 triliun.  

Belanja pemerintah pusat baru terealisasi sebanyak Rp1.396,9 triliun, di mana Rp669,6 triliun dibelanjakan oleh kementerian/lembaga, sedangkan Rp727,3 triliun lainnya oleh non K/L. Untuk transfer ke daerah telah tersalurkan sejumlah Rp571 triliun. 

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi pemerintah pada kuartal III/2023 terkontraksi sebesar -3,76% dan memberikan distribusi 7,16% terhadap produk domestik bruto (PDB). 

Padahal sejumlah ekonom telah memprediksi adanya peningkatan konsumsi pemerintah pada kuartal tersebut, setidaknya tumbuh lebih dari 10%. Sementara itu, konsumsi rumah tangga masih tercatat menjadi kontributor terbesar denga porsi 52,62%. 

Selain itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pelemahan belanja pemerintah ini juga seiring dengan tidak adanya lagi pemberian gaji ke-13 bagi aparatur sipil negara (ASN), sebagaimana dilakukan pada kuartal II/2023. 

“Gaji ke13 di kuartal II/2023, sekarang nggak ada,” ujarnya dalam konferensi pers. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper