Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proses konstruksi jalan non-tol Trans Papua Segmen Mamberamo - Elelim akan dimulai pada awal 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna menjelaskan, proyek Trans Papua segmen Mamberamo - Elelim yang didanai oleh skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) saat ini tengah menempuh tahap negosiasi dan akan masuk ke tahap penetapan pemenang dalam waktu dekat.
"Trans Papua yang KPBU lagi negosiasi nih, mudah-mudahan ya dalam waktu dekat negosiasinya selesai, kemudian masuk penetapan pemenang, nanti baru masuk ke pelelangan," kata Herry saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, dikutip Selasa (7/11/2023).
Herry juga menjelaskan, secara fisik lahan yang akan menjadi ruang lingkup pembangunan Jalan Trans Papua diklaim sudah clear. Sehingga, Kementerian PUPR berharap tahap konstruksi dapat segera dimulai pada awal tahun 2024.
"Kalau di sana tanah seharusnya tidak ada masalah ya. Jadi sudah bisa langsung kerja. Awal tahun mungkin ya [akan dimulai konstruksi]," pungkasnya.
Untuk diketahui, pembangunan jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena segmen Mamberamo - Elelim membutuhkan biaya investasi mencapai Rp3,52 triliun dengan biaya konstruksi sebesar Rp2,61 triliun.
Baca Juga
Berdasarkan studi kelayakan proyek, Jalan Mamberamo-Elelim memiliki economic internal rate of return (EIRR) sebesar 24,32 persen dengan masa konsensi 15 tahun yang terdiri atas 2 tahun masa kontruksi dan 13 tahun masa layanan.
Sementara berdasarkan hasil kajian Kementerian PUPR, ruas tersebut didesain untuk kecepatan maksimal 40 kilometer (km) per jam dengan lebar jalan minimal 11 meter dengan lajur 2x3,5 meter. Jalan tersebut nantinya juga akan memiliki 17 jembatan.
Adapun, sebelumnya, Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) bersama anak usahanya PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) optimistis mendapatkan kontrak proyek jalan non-tol Trans Papua segmen Mamberano-Elelim.
EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo, mengatakan optimisme tersebut datang dari matangnya pengalaman pekerjaan jalan dan jembatan yang telah digarap dan dikelola HK selama ini.
Dalam hal ini, konsorsium HK dan HKI telah mempersiapkan diri sekaligus meracik strategi jika nantinya kontrak proyek tersebut didapatkannya.
"Konsorsium HK dan HKI akan melibatkan stakeholder di daerah Papua antara lain masyarakat setempat, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, beserta melakukan koordinasi dengan otoritas keamanan setempat," terang Tjahjo beberapa waktu lalu.