Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memproyeksikan dapat mengangkut sekitar 500.000 penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan periode Nataru 2023 lalu. Berdasarkan catatan Bisnis.com pada 9 Januari 2023, Pelni tercatat mengangkut 431.008 penumpang sepanjang periode 11 Desember 2022 hingga 8 Januari 2023.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Peli Nuraini Dessy W. menjelaskan, pihaknya telah siap menyambut masa angkutan nataru pada Desember 2023-Januari 2024 mendatang. Dessy mengatakan, hampir seluruh armada kapal milik perseroan telah melakukan proses docking untuk mempersiapkan periode libur tersebut.
“Kapal kami sudah siap menyambut peak season akhir tahun ini. Proyeksi untuk jumlah penumpang selama peak season 500.000 orang dengan seat (tempat duduk) kami siapkan 57.000 per ruas pelayanan,” kata Dessy di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta pada Jumat (3/11/2023).
Dia menuturkan, Pelni telah menyiapkan seluruh armadanya untuk menyambut periode nataru yang terdiri atas 26 unit kapal penumpang dan 42 unit kapal perintis.
Pelni juga membagi tiga kantong wilayah yaitu wilayah Indonesia barat, tengah dan timur dalam melayani Nataru. Secara rinci, Dessy mengatakan titik-titik ramai di wilayah barat selama periode nataru kali ini adalah Batam dan Belawan.
Baca Juga
Dia melanjutkan, wilayah tengah Makassar, Balikpapan, Parepare, dan Ambon akan menjadi daerah yang ramai. Adapun, peningkatan jumlah penumpang di kantong selatan selama periode nataru akan terlihat di wilayah Nabire, Sorong, dan Jayapura.
Sementara itu, Pelni juga terus meningkatkan layanannya bagi pelanggan kapal penumpang dengan meraih sertifikasi Hazard Analysis Critical Control Point atau HACCP dari PT Sucofindo (Persero). Sertifikasi ini menjadi jaminan bahwa seluruh sajian makanan di atas Kapal PELNI telah melalui serangkaian uji mutu yang terbaik.
Dessy menuturkan, dengan sertifikat HACCP ini, seluruh makanan yang disajikan kepada penumpang bebas dari cemaran biologis, kimia, dan kontaminan lain yang dapat membahayakan kesehatan penumpang selama pelayaran.
“Sertifikasi ini sangat penting bagi perseroan untuk memberikan kepercayaan bagi pelanggan kapal bahwa seluruh sajian makanan yang mereka nikmati sudah melalui proses yang diawasi dengan baik dan berkualitas," ujar Dessy.
Dia mengatakan, Sertifikasi HACCP yang diberikan Sucofindo, baru diraih untuk KM Dorolonda. Sertifikasi serupa di kapal penumpang PELNI lainnya akan segera dilakukan pada 2024 mendatang.
Adapun, Sertifikat HACCP merupakan sistem manajemen keamanan pangan yang mengidentifikasi seluruh risiko dan bahaya yang mungkin timbul selama memproses sajian makanan. Rangkaian standar baku yang ditentukan oleh HACCP akan mengendalikan proses bisnis pengolahan makanan mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan hingga pengajian kepada konsumen.