Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabut Asap Bikin Jumlah Penumpang Pesawat Merosot September 2023

BPS melaporkan terjadi penurunan jumlah penumpang pada moda angkutan udara pada September 2023.
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Penumpang pesawat berada di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (22/12/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan jumlah penumpang pada moda angkutan udara domestik dan internasional pada September 2023.

Jumlah penumpang pada angkutan udara domestik tercatat sebanyak 5,01 persen atau turun 3,90% dari bulan sebelumnya 5,21 juta penumpang. Sedangkan, angkutan udara internasional turun 3,74% menjadi 1,44 juta penumpang pada September 2023.

Penurunan jumlah penumpang juga terjadi pada moda angkutan laut domestik sebesar 4,91%, menjadi 1,63 juta pada September 2023.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyampaikan, secara historis, September merupakan periode low season bagi penerbangan dan pelayaran sehingga berpengaruh terhadap penurunan jumlah penumpang angkutan udara dan laut domestik.

“Adanya fenomena kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di beberapa daerah, ini tentunya juga berdampak pada penundaan atau pembatalan penerbangan sehingga berpengaruh terhadap penurunan jumlah penumpang angkutan udara,” kata Pudji dalam Rilis BPS, Rabu (1/11/2023).

Di tengah penurunan jumlah penumpang angkutan udara dan laut, angkutan kereta api justru mengalami peningkatan jumlah penumpang. BPS mencatat, jumlah penumpang naik 0,62%, menjadi 31,5 juta penumpang pada September 2023.

Meningkatnya jumlah penumpang pada moda transportasi ini didorong oleh peningkatan penumpang kereta api jarak jauh utamanya di Pulau Jawa karena adanya perjalanan pada periode libur Maulid Nabi di September 2023. 

BPS juga mencatat peningkatan jumlah penumpang KRL Jabodetabek serta stasiun-stasiun yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya seperti LRT di Jabodetabek.

Sementara itu, angkutan barang secara bulanan mengalami penurunan, baik pada angkutan laut domestik maupun kereta api. Tercatat angkutan laut domestik turun 0,40% sedangkan kereta api turun 6,49%.

Penurunan angkutan barang, diantaranya dipicu oleh penurunan distribusi barang berupa batubara, semen, dan CPO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper