Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsensus Ekonom Ramal Inflasi Tahunan Oktober 2023 2,54%, Ini Pemicunya!

Berikut data lengkap terkait konsensus ekonom yang ramal inflasi tahunan pada Oktober 2023 tembus 2,54%.
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman
Pedagang merapikan dagangannya di salah satu pasar tradisional di Bogor, Jawa Barat, Senin (21/11). Bank Indonesia (BI) melaporkan consensus forecast pada November 2022 menunjukkan ekspektasi inflasi pada akhir 2022 masih tinggi yakni di level 5,9% (year-on-year/yoy). JIBI/Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data inflasi Indonesia pada siang ini, Rabu (1/11/2023).

Berdasarkan data konsensus ekonom dari Bloomberg, inflasi tahunan pada Oktober 2023 secara rata-rata diperkirakan sebesar 2,54% secara tahunan (year-on-year/yoy), di mana estimasi tertinggi sebesar 2,79% yoy dan estimasi terendah 2,01% yoy.

Secara bulanan, inflasi Oktober 2023 secara rata-rata diperkirakan sebesar 0,19% (month-to-month/mtm), dengan estimasi tertinggi 0,39% mtm dan estimasi terendah deflasi -0,26% mtm.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan Inflasi pada Oktober 2023 mencapai 0,24% mtm atau secara tahunan sebesar 2,63% yoy.

“Inflasi Oktober diperkirakan berkisar 0,24% mtm atau 2,63% yoy dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,19% mtm atau 2,28% yoy,” katanya kepada Bisnis, Selasa (31/10/2023). 

Josua mengatakan peningkatan inflasi bulanan akan dipengaruhi oleh seluruh komponen inflasi, baik inflasi inti, harga yang diatur pemerintah (administered prices), dan harga bergejolak (volatile food).

Dia memperkirakan inflasi inti pada Oktober 2023 akan mencapai 0,15% mtm atau 1,99% yoy. Kenaikan inflasi inti tersebut dipengaruhi oleh kenaikan harga emas dan pelemahan rupiah meski normalisasi dari kelompok pendidikan membatasi peningkatan inflasi inti.

Meski demikian, Josua mengatakan bahwa inflasi inti cenderung terjangkar, didukung oleh kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) untuk memitigasi imported inflation. 

Sementara itu, pada kelompok harga bergejolak, diperkirakan pendorong utamanya adalah kenaikan harga komoditas pangan, diantaranya komoditas beras, cabai merah, cabai rawit, dan daging ayam.

“Di sisi lain, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah didorong oleh penyesuaian harga BBM non subsidi pada awal Oktober, mengikuti tren kenaikan harga minyak internasional,” kata Josua.

Pada kesempatan berbeda, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan inflasi tahunan Oktober mencapai 2,48 yoy, sementara secara bulanan diperkirakan sebesar 0,09% mtm.

Faiz mengatakan inflasi pada Oktober 2023 terutama dipicu oleh inflasi komponen pangan, sebagai dampak dari El Nino.

“Faktor pendorong utamanya volatile foods seperti cabai merah, cabai rawit, gula, dan beras. Dampak dari el nino mulai terasa pada komoditas tersebut,” katanya.

Sejalan dengan itu, dia memperkirakan inflasi inti tetap terjaga pada level yang rendah pada Oktober 2023, yaitu sebesar 2,2% yoy, meski lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2% yoy.

Dampak El Nino

LPEM FEB UI memperkirakan laju inflasi pada Oktober 2023 akan mengalami peningkatan secara tahunan, yang dipengaruhi oleh fenomena el nino.

Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan tingkat inflasi pada Oktober 2023 diperkirakan sebesar 2,5% secara tahunan (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 2,28% yoy.

Secara bulanan, Riefky memperkirakan tingkat inflasi Oktober 2023 sebesar 0,11% (month-to-month/mtm), lebih rendah dari 0,19% mtm pada September 2023.

Dia menyampaikan, perkembangan inflasi pada periode tersebut dipengaruhi oleh fenomena el nino yang mengerek harga komoditas pangan, terutama beras.

“Perkiraan kami inflasi di 2,5% secara tahunan atau secara bulanan berada di 0,11%. Ini didorong oleh masih tingginya harga beras akibat el nino, walaupun memang ini masih terjaga,” katanya kepada Bisnis, Selasa (31/10/2023).

Pada Konferensi Pers APBN Kita pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa kenaikan harga beras yang terjadi di seluruh dunia, termasuk di dalam negeri, menjadi perhatian pemerintah saat ini.

“Harga beras yang tadinya di level Rp12.100 per kg sekarang di lebel Rp14.000 per kg, inilah situasi yang kita hadapi, yang mempengaruhi komoditas baik karena geopolitik, kondisi keuangan AS yang volatile, dan karena adanya perubahan iklim atau faktor iklim yang mempengaruhi komoditas pangan seperti beras,” katanya.

Dari sisi inflasi, Sri Mulyani mengatakan bahwa laju inflasi umum memang cenderung turun, tapi inflasi pada komponen harga bergejolak atau volatile food mengalami tren peningkatan sejak Juli 2023.

“Untuk volatile food, kita lihat terjadi kenaikan yang cukup tinggi dari Juli ke September ke 3,6% yang tadinya mendekati deflasi,” jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga melihat tekanan pada harga beras akan memberikan dampak, terutama bagi masyarakat rentan dan miskin.

Oleh karena itu, imbuh Sri Mulyani, pemerintah akan terus melihat dan merespons dari sisi supply, dengan memastikan pasokan beras di dalam negeri tetap memadai.

Proyeksi Inflasi Bulanan Oktober

Economist Firm Estimate
Mika Martumpal Bank Cimb Niaga Tbk PT 0.25
Krystal Tan Australia & New Zealand Banking Grp. 0.24
Helmi Arman Citigroup Securities Indonesia 0.19
Miguel Chanco Pantheon Macroeconomics Ltd 0
Lionel Priyadi PT Samuel Sekuritas Indonesia 0.03
Gareth Leather Capital Economics Ltd 0.2
Sin Beng Ong JP Morgan Chase Bank NA 0.2
BNP Paribas SA 0.2
Rully Arya Wisnubroto Pt Mirae Asset Sekuritas Indonesia 0.36
Ramadani Partama PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 0.23
Wisnu Wardana Bank Danamon PT 0.09
David E Sumual Bank Central Asia Tbk PT 0.17
Josua Pardede PT Bank Permata Tbk 0.24
Fikri C Permana KB Valbury Sekuritas 0.2
Juniman Juniman PT Bank Maybank Indonesia Tbk 0.26
Suryaputra Wijaksana PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk -0.26
Helmy Kristanto Danareksa Securities PT/Jakarta 0.21
Bank Mandiri Persero Tbk PT 0.39
Bank Negara Indonesia Persero Tbk 0.35

Sumber: Bloomberg, diolah 

Proyeksi Inflasi Tahunan Oktober

Economist Firm Estimate
Mika Martumpal Bank Cimb Niaga Tbk PT 2.64
Tamara Mast Henderson Bloomberg LP 2.6
Krystal Tan Australia & New Zealand Banking Grp. 2.63
Helmi Arman Citigroup Securities Indonesia 2.58
Brian Tan Barclays Bank PLC 2.38
Lavanya Venkateswaran Oversea-Chinese Banking Corp Limited 2.5
Miguel Chanco Pantheon Macroeconomics Ltd 2.4
Euben Paracuelles Nomura Singapore Limited 2.5
Lionel Priyadi PT Samuel Sekuritas Indonesia 2.4
Goldman Sachs & Co LLC 2.6
Gareth Leather Capital Economics Ltd 2.6
Sin Beng Ong JP Morgan Chase Bank NA 2.6
Pranjul Bhandari HK and SH Banking Corp Ltd SP BR 2.3
BNP Paribas SA 2.6
Jeemin Bang Moodys Analytics Singapore Pte Ltd 2.4
Rully Arya Wisnubroto Pt Mirae Asset Sekuritas Indonesia 2.65
Ramadani Partama PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 2.62
Radhika Rao DBS Bank Ltd 2.6
Wisnu Wardana Bank Danamon PT 2.48
David E Sumual Bank Central Asia Tbk PT 2.55
Josua Pardede PT Bank Permata Tbk 2.63
Fikri C Permana KB Valbury Sekuritas 2.59
Juniman Juniman PT Bank Maybank Indonesia Tbk 2.66
Suryaputra Wijaksana PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 2.01
Helmy Kristanto Danareksa Securities PT/Jakarta 2.6
Bank Mandiri Persero Tbk PT 2.79
Bank Negara Indonesia Persero Tbk 2.74

Sumber: Bloomberg, diolah 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper