Bisnis.com, JAKARTA - Mulai 1 November 2023 hingga 3 November 2023, akan dilaksanakan ground breaking atau peletakan batu pertama untuk sejumlah bangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Beberapa di antaranya milik konglomerat Indonesia.
Salah satu yang mulai dibangun adalah rumah sakit milik Mayapada Group. Rumah sakit tersebut akan menjadi salah satu bangunan yang pertama didirikan di IKN dan dibangun dengan budget senilai Rp500 miliar.
Pembangunan rumah sakit beserta asrama itu rencananya akan dilaksanakan di Wilayah Prencanaan 1B IKN dan ditargetkan rampung pada April 2024. Rumah sakit ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada Juli 2024.
Di balik berdirinya rumah sakit pertama di IKN ini, ada sosok konglomerat ternama dan salah satu orang terkaya di Indonesia.
Melansir berbagai sumber, selain menjadi konglomerat, Dato’ Sri Tahir juga telah menjadi sosok inspiratif bagi banyak orang. Dia merupakan pendiri Mayapada Group yang mengawalin hidupnya dari seorang anak penyewa becak yang menggantungkan hidupnya dari uang setoran Becak.
Pria kelahiran Surabaya, 24 Maret 1952, itu menghabiskan masa kecilnya di Surabaya dalam kondisi kekurangan.
Baca Juga
Sejak usia 10 Tahun, sosok dibalik suksesnya Mayapada Group ini sudah diajarkan oleh ayahnya untuk berjualan gantungan cangkir dan menjajakannya di sekitar daerah Solo.
Tumbuh dari keluarga yang sederhana membentuk Tahir menjadi sosok yang penuh tanggung jawab dan pekerja keras.
Dia menamatkan pendidikan di SMA Kristen Petra Kalianyar Surabaya. Sempat memiliki cita-cita menjadi dokter, Tahir muda kesulitan menggapai cita-citanya karena harus meneruskan bisnis sang ayah yang sakit keras dan tak bisa membiayainya untuk kuliah.
Namun, atas kegigihannya, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Nanyang Technological University di Singapura.
Sambil kuliah, dia mulai menjajal dunia bisnis mulai dari berjualan pakaian dari Singapura dan dijual di Surabaya, hingga bisa membesarkan bisnisnya ke bisnis impor barang dan garmen, sampai bisa membiayai hidup dan kuliahnya hingga lulus.
Pada saat usianya 35 tahun, dia juga melanjutkan pendidikannya ke Golden Gates University di California, Amerika Serikat.
Dari pengalamannya berbisnis, Tahir kemudian membentuk Mayapada Group pada 1986. Bisnisnya berkembang, tak hanya di bisnis garmen, tapi juga masuk ke bidang otomotif, perbankan, hingga ke bidang kesehatan.
Kini Tahir sukses menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan data Forbes, kekayaan Tahir saat ini mencapai US$4,3 miliar atau menduduki peringkat orang terkaya ke-7 di Indonesia, di bawah Chairul Tanjung dengan kekayaan US$4,5 miliar dan di atas Djoko Susanto yang kekayaannya mencapai US$4,2 miliar.