Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Ketenagakerjaan dari Universitas Gadjah Mada, Tadjudin Nur Effendi, menyebut, Indonesia membutuhkan sekitar 2,5 juta hingga 3 juta lapangan kerja baru per tahun untuk menekan angka pengangguran.
Hal tersebut disampaikan Tadjudin untuk merespons target penciptaan lapangan kerja yang disampaikan oleh calon presiden (Capres) 2024 yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto dalam dokumen janji politiknya.
Tadjudin menuturkan, Indonesia tengah mengalami bonus demografi di mana proporsi angka tenaga kerja produktif hampir sekitar 70% sehingga dibutuhkan lebih banyak lapangan kerja baru.
Selain itu, berdasarkan perhitungan survei angkatan kerja nasional (Sakernas), setiap tahunnya terdapat sekitar 2 juta - 2,5 juta angkatan kerja muda yang berusaha masuk ke pasar kerja setiap tahunnya. Namun dari angka tersebut, tidak semuanya terserap sehingga angka pengangguran di Indonesia masih cukup tinggi yakni sekitar 5-6%.
“Jadi kalau mau ciptakan lapangan kerja, menurunkan angka pengangguran, setidaknya mereka [capres] menciptakan 2,5 juta - 3 juta [lapangan kerja],” kata Tadjudin kepada Bisnis, dikutip Selasa (31/10/2023).
Kendati demikian, dia menilai target penciptaan lapangan kerja saja tidak cukup. Menurutnya, diperlukan sejumlah program pendukung untuk mencapai target tersebut. Misalnya, dengan mengembangkan sektor manufaktur, hilirisasi, modernisasi, pertanian, UMKM, atau meningkatkan skill tenaga kerja contohnya di bidang IT.
Baca Juga
“Kalau angka doang siapa saja bisa, harus ada turunannya,” ujarnya.
Mengutip dokumen visi misi capres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo berjanji untuk menciptakan lapangan kerja jika terpilih memimpin Indonesia dalam lima tahun ke depan.
Mengutip dokumen visi dan misinya, Anies Baswedan menargetkan penciptaan minimal 15 juta lapangan pekerjaan baru, termasuk pekerjaan hijau (green jobs) pada 2025-2029.
Langkah-langkah yang diambil untuk mewujudkan target tersebut di antaranya dengan menciptakan lapangan kerja berkualitas di seluruh sektor termasuk di sektor industri manufaktur, guna menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 5,45% pada Februari 2023 menjadi 5,3%-4,0% pada 2029.
Sementara itu, Ganjar mematok target sebanyak 17 juta lapangan kerja baru tercipta jika dipercaya memimpin Indonesiad dalam lima tahun ke depan.
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini juga berkomitmen untuk memangkas jumlah pengangguran hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja normal, agar semua rakyat cepat mendapatkan pekerjaan. Kendati begitu, dia tak memerinci lebih jauh terkait hal ini.
Sementara itu, Prabowo tidak mematok target dalam penciptaan lapangan kerja. Menteri Pertahanan ini berjanji untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, dengan menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya hingga memberikan bantuan dan insentif untuk membuka usaha.