Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan Jamin Pasokan Beras Aman Jelang Pemilu 2024

Kementan memastikan pasokan dan produksi beras aman jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pasokan dan produksi beras aman jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi percaya diri produksi beras dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan jelang pesta demokrasi di Februari 2024. Kejar tanam menjadi upaya yang dikebut Kementan seiring hujan yang mulai turun memasuki November 2023.

"Ya insyaallah aman [produksi] dengan berbagai upaya. Kesiapan dalam negeri beras cukup dan memadai untuk Pemilu dan berikutnya," ujar Suwandi saat ditemui di Kantor Kementerian Pertanian, Senin (30/10/2023).

Suwandi mengatakan, pihaknya menargetkan produksi beras sampai Februari 2024 di atas 1 juta ton. Target itu didasari oleh data produksi di tahun-tahun sebelumnya.

"Karena kemarin agak delay [tertunda penanaman], rata-rata panen harus di atas 1 juta ton kalau sudah Februari. Minimal 800.000 ton itu dapat," sebutnya.

Bahkan, menurut Suwandi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah membuat resolusi rancangan untuk fokus meningkatkan produksi padi dan jagung hingga 2025. Dia mengklaim saat ini Kementan rajin mengumpulkan dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memacu penanaman dan menggenjot produksi padi dan jagung.

Lebih lanjut, Suwandi menegaskan bahwa program gerakan nasional penanaman padi antisipasi El Nino atau yang disebut Gernas El Nino terus berjalan. 500.000 hektare lahan sawah hampir rampung ditanami.

Adapun untuk meyakinkan ihwal program Gerna El Nino tersebut, Suwandi mengklaim pihaknya telah melakukan pemetaan lokasi penanaman dan menyerahkan datanya kepada Badan Pusat Statistik (BPS).

"Gernas jalan terus, sudah mau selesai. Nanti sebagian sudah ada yang mulai dipanen November, ada yang panen Desember sampai Januari. Ini nambah luas panen dan produksi, ya kalau 500.000 hektare berhasil semua, ya 1,5 juta ton beras lah nambah," jelasnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (25/10/2023), Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis dapat menekan angka impor beras atau bahkan membebaskan Indonesia dari importasi. Adapun pada 2023 mengalokasikan impor beras sebanyak 3,5 juta ton.

"Impor [beras] ini 3,5 juta [ton]. Kita menakan dulu ke titik nol. Insyaallah masuk swasembada kembali," kata Amran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper