Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah melobi sejumlah maskapai untuk membuka rute layanan di Bandara Mentawai, Sumatra Barat dengan pesawat lebih besar.
Adapun, bandara ini baru saja diresmian oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu. Bandara Mentawai yang baru ini menggantikan bandara sebelumnya yaitu Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembangkan lagi, karena dibatasi laut lepas.
Menteri Perhubungan Budi Karya menjelaskan, pembangunan bandara ini dibiayai melalui sumber pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan total anggaran sebesar Rp487 miliar.
Saat ini Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara tengah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak termasuk maskapai, untuk menghadirkan layanan transportasi udara menggunakan pesawat yang lebih besar seperti ATR-72.
“Kami bersama pemerintah daerah, para pemangku kepentingan di sektor penerbangan, dan unsur terkait lainnya akan terus bersinergi untuk mengoptimalkan layanan transportasi udara di Kepulauan Mentawai,” tuturnya dalam siaran pers, Kamis (26/10/2023).
Dia menuturkan, pembangunan bandara ini merupakan komitmen pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan, khususnya di wilayah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan (3TP) di Sumatra Barat. Kehadiran bandara ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pariwisata serta sarana mitigasi bencana.
Baca Juga
Sejak beroperasi pada 7 September 2023, Bandara Mentawai dilayani oleh maskapai Susi Air menggunakan pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan penerbangan sebanyak dua kali dalam seminggu.
Bandara ini memiliki runway yang lebih panjang yaitu 1.500 x 30 meter sehingga bisa didarati pesawat yang lebih besar yaitu jenis ATR-72 berkapasitas 78 penumpang dan juga pesawat private jet.
Sementara itu, bandara yang lama memiliki runway 850 x 23 meter yang hanya bisa didarati pesawat kecil jenis Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang.