Bisnis.com, JAKARTA — Produksi alat berat di Indonesia sampai kuartal III/2023 mengalami penurunan sekitar 3,16% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara year-on-year (YoY).
Berdasarkan data terbaru Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi) pada Senin (25/10/2022), produksi alat berat mencapai 6.248 sampai kuartal III/2023, turun 3,16% secara YoY dari 6.452 unit.
Produksi alat berat masih didominasi oleh hydraulic excavator sebanyak 5.279 unit. Kemudian disusul oleh bulldozer 593 unit, dump truck 345 unit, dan motor grader sebanyak 31 unit.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, produksi alat berat tahun ini masih didominasi oleh hydraulic excavator dengan jumlah 5.467 unit, bulldozer 663 unit, dumptruck 235, serta motor grader sebanyak 87 unit.
Ketua Umum Hinabi Jamaluddin mengatakan turunnya produksi alat berat disebabkan oleh sektor tambang yang sedang lesu akibat harga komoditas yang menurun. Adapun Hinabi masih memasang target produksi alat berat sebanyak 10.000 unit sampai akhir 2023.
“Penurunan ada di sektor mining. Salah satu penyebabnya commodity price,” ujar Jamaluddin kepada Bisnis, Senin (25/10/2023).
Baca Juga
Dalam kurun waktu 1999-2022, produksi alat berat belum pernah sama sekali menyentuh level 10.000 unit. Produksi tertinggi periode tersebut dicapai pada 2022 dengan jumlah 8.826 unit.
Pada 2022, produksi juga didominasi oleh hydraulic excavator sebanyak 7.458 unit. Kemudian produksi bulldozer sebanyak 908 unit, dump truck 339 unit, dan motor grader 121 unit.