Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Ungkap Biang Kerok Mainan Asal China Gempur Pasar RI

Produk mainan asal China yang membanjiri pasar dalam negeri membuat industri mainan lokal terancam.
Toko-toko Kidz Station akan menampilkan berbagai mainan FAO Schwarz. /MAP
Toko-toko Kidz Station akan menampilkan berbagai mainan FAO Schwarz. /MAP

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Mainan Indonesia (AMI) mengungkapkan bisnis cuci gudang di China hingga minimnya pengendalian barang impor di e-commerce menjadi salah satu penyebab produk mainan asal China membanjiri pasar dalam negeri hingga membuat industri terancam.

Ketua Umum AMI Sutjiadi Lukas mengatakan, fenomena cuci gudang produk mainan sedang terjadi di China yang dilakukan pengusaha muda pascapandemi. Kondisi ini pun menyulitkan pengusaha di China dan merembet ke RI karena kemudahan pemasaran melalui e-commerce.

"Mereka menjual harga murah dibawah harga pabrik dan hal ini tidak masuk dalam akal sehat pengusaha di China pula," kata Sutjiadi kepada Bisnis, Selasa (24/10/2023). 

Menurutnya, produk mainan yang dijual di marketplace didominasi barang tidak laku atau barang reject di China yang tidak memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan kesehatan. 

Hal ini diperparah dengan minimnya pengamanan pelaku importir borongan yang memasarkan produk di marketplace. Sutjiadi menuturkan, produk mainan yang dijual di e-commerce merupakan barang tidak laku atau stok yang bertumpuk di China.

"Boleh dibilang barang sampah banjir masuk ke Indonesia. Indonesia dibanjiri sampah tapi pihak bea cukai tidak bertindak," imbuhnya.

Jika terus dibiarkan, industri mainan lokal tidak dapat berkembang dan bersaing sehat di pasar domestik. Bagi pengusaha mainan, perubahan aturan pengawasan impor dari post border ke border menjadi angin segar. 

Adapun, produk mainan menjadi salah satu dari delapan kelompok barang yang akan diberlakukan larangan terbatas (lartas) oleh pemerintah. Hal ini diniliai dapat mendukung pertumbuhan industri nasional. 

Lebih lanjut, Sutjiadi menuturkan, lartas impor border menjadi hal yang tepat ketimbang pengenaan tarif bea masuk ataupun penambahan pajak, seperti safeguard atau bea masuk tindakan pengamanan (BMTP).

"Kebijakan tarif impor itu tidak menyelesaikan akar permasalahannya terkait banjirnya barang impor. Justru malah akan mematikan importir resmi yang mengikuti kebijakan pemerintah," ujarnya. 

Merujuk pada data impor Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor mainan (HS 95) dari China, yakni US$36,9 juta pada Agustus 2023 atau naik 39,31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni US$26,4 juta. 

Kenaikan impor mainan dari China tahun ini cukup signifikan dibandingkan dengan periode 2021-2022. Adapun, pada tahun 2021 nilai impor mainan dari China sebesar US$29,4 juta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper