Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Utang AS Bisa Tembus 250% dari PDB Tanpa Dongkrak Suku Bunga

Utang AS bisa mencapai 250% PDB tanpa menaikkan suku bunga, namun diperlukan penyesuaian fiskal untuk menjaga keberlanjutan ekonomi jangka panjang.
Gedung Capitol di Washington, DC, Amerika Serikat./Reuters-Daniel Cole
Gedung Capitol di Washington, DC, Amerika Serikat./Reuters-Daniel Cole
Ringkasan Berita
  • Utang pemerintah AS diproyeksikan bisa mencapai 250% dari PDB tanpa menaikkan suku bunga, namun keberlanjutan fiskal menjadi perhatian utama.
  • Riset dari beberapa universitas ternama mengungkapkan bahwa peningkatan utang ini dipicu oleh penuaan populasi dan kebutuhan belanja pemerintah.
  • Penyesuaian fiskal diperlukan untuk menjaga rasio utang terhadap PDB, dengan risiko meningkat jika penyesuaian ini terus ditunda.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA - Utang pemerintah Amerika Serikat diperkirakan mampu melonjak hingga 250% PDB tanpa memicu kenaikan suku bunga. Namun ancaman keberlanjutan fiskal menjadi hal yang perlu dicermati.

Hal tersebut diungkapkan oleh riset yang dipresentasikan dalam konferensi tahunan Federal Reserve di Jackson Hole, Wyoming. Laporan tersebut ditulis oleh Adrien Auclert (Stanford University), Hannes Malmberg (University of Minnesota), Matthew Rognlie (Northwestern University), dan Ludwig Straub (Harvard University).

Melansir Bloomberg pada Senin (25/8/2025), riset itu menyebut, selama konsolidasi fiskal belum terjadi, akan ada perlombaan antara meningkatnya permintaan aset akibat penuaan populasi dan meningkatnya penerbitan utang untuk membiayai belanja pemerintah.

“Tanpa penyesuaian besar, pasokan utang pada akhirnya akan melampaui permintaan, memaksa suku bunga naik. Namun, dalam skenario dasar kami, rasio utang jangka panjang bisa didorong hingga 250% dari PDB tanpa menaikkan suku bunga,” jelas riset tersebut.

Pergeseran fiskal itu mencuat setelah Kongres AS yang dikuasai Partai Republik meloloskan One Big Beautiful Bill Act pada Juli lalu. UU tersebut memicu perdebatan soal dampak kenaikan utang terhadap biaya pinjaman. Hingga akhir 2024, utang pemerintah AS yang dipegang publik setara 97% dari PDB.

Kantor Anggaran Kongres (CBO) pada proyeksi Januari memperkirakan rasio utang terhadap PDB akan naik menjadi 117% pada 2034. Namun, setelah UU itu disahkan, CBO menilai beban utang akan bertambah 9,5 poin persentase di atas proyeksi awal.

Dalam paparannya pada Sabtu (23/8/2025) pekan lalu, Straub bersama tim mengambil perspektif jangka panjang.

“Perhitungan kami menunjukkan bahwa pada tahun 2100, AS bisa mempertahankan rasio utang terhadap PDB 250% dengan suku bunga setara kondisi saat ini. Namun, pencapaian itu membutuhkan penyesuaian fiskal setidaknya 10% dari PDB,” tulis laporan tersebut.

Para peneliti juga memperingatkan, semakin lama penyesuaian fiskal ditunda, semakin besar pula risiko pasokan utang melampaui permintaan, yang pada akhirnya membuat utang pemerintah tidak berkelanjutan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro