Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alhamdulillah, Menag Yaqut: Waktu Tunggu Haji 2024 Bisa Berkurang!

Menag Yaqut menyebut antrean naik haji atau waktu tunggu haji 2024 bisa berkurang.
Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem
Pelaksanaan salat di Masjidil Haram, Makkah./Reuters-Suhaib Salem

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyebut antrean naik haji atau waktu tunggu haji 2024 bakal berkurang yang menjadi kabar gembira sekaligus tantangan.

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan hal tersebut karena adanya tambahan kuota haji dari Kerajaan Arab Saudi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mendapat oleh-oleh dari kunjungannya ke Arab Saudi berupa tambahan kuota haji 1445 H/2024 M sebanyak 20.000 jemaah. Tambahan kuota diberikan sebagai salah satu hasil pertemuan antara Jokowi dengan Pangeran Muhammad bin Salman.

"Tambahan kuota ini, akan berdampak pada menurunnya antrean naik haji," ujar Menag Yaqut dalam siaran pers, Sabtu (21/10/2023).

Menurutnya tidak mudah menyiapkan keberangkatan 241.000 jemaah dengan adanya tambahan 20.000 jemaah. Selain itu, Arab Saudi juga mengubah beberapa regulasi yang harus disiapkan karena berbeda dengan sebelumnya.

Gus Men, sapaan akrab Menag, telah menggelar rapat virtual dengan jajaran Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Mereka diminta untuk segera menyiapkan langkah seiring adanya penambahan kuota haji agar bisa didistribusikan secara berkeadilan.

"Nantinya tetap ada prioritas lansia. Jumlahnya saat ini kurang lebih ada 600 ribu jemaah lansia. Saya ingin ini supaya mereka juga bisa menjadi prioritas," terang Gus Men.

Kemenag akan membuat skema baru terkait syarat istitha'ah kesehatan. Menag Yaqut sudah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan untuk merumuskan langkah terbaik untuk menjaga kesehatan jemaah haji.

"Kita sepakat istitha'ah akan menjadi syarat jemaah melakukan pelunasan," sebut Gus Men.

Nantinya, jemaah akan menjalani dua kali pemeriksaan. Tujuannya agar jemaah mengetahui kondisi dini kesehatannya dan ada waktu untuk melakukan pemulihan.

"Kita mulai awal November untuk screening kesehatan jemaah agar waktunya lebih panjang. Jika ada jemaah punya penyakit tertentu, ada waktu untuk memulihkan," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper