Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan rute lanjutan kereta moda raya terpadu (MRT) Jakarta yang akan mempertemukan Bundaran HI dengan kawasan Harmoni (Fase 2A CP201) telah mencapai progres 62,81 persen.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat menjelaskan bahwa seiring progres per 25 September 2023 tersebut, saat ini pihaknya berfokus merampungkan proses pembangunan Stasiun MRT Monas, antara lain terkait pengecoran lantai peron, pengecoran tangga akses, pemasangan sistem elektrikal dan pemadaman kebakaran, serta pipa suplai air.
"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini. Semoga kami bisa terus menjaga kinerja proyek ini sampai dengan selesai sampai saat pengoperasian nanti," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (19/10/2023).
Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat berkunjung ke area konstruksi Stasiun MRT Monas baru-baru ini, menilai pembangunan MRT Jakarta Fase 2A berjalan sesuai target, terutama Fase 2A CP201 yang ditargetkan beroperasi pada 2027.
"Nanti kalau sudah selesai sampai Harmoni, bisa langsung beroperasi dari HI menuju Harmoni. Sambil tetap berjalan pembangunan Harmoni-Kota," ujarnya ketika berada di lokasi ditemani jajaran Pemprov DKI dan manajemen MRT Jakarta yang berstatus BUMD DKI Jakarta itu.
Heru berharap Fase 2A yang nantinya akan mencapai Stasiun Kota dapat berjalan dengan baik dan tepat waktu, aman, serta kuat menahan gempa sampai delapan skala richter. Konstruksinya pun aman dari segala penjuru karena tidak mengganggu konstruksi Monas.
Sebagai informasi, pembangunan MRT Jakarta Fase 2A terbagi dalam tiga kawasan, yaitu CP201 mencakup Bundaran HI sampai Harmoni, CP202 yang mencakup pengerjaan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, sampai Mangga Besar, sementara CP203 mencakup pengerjaan kawasan Stasiun Glodok sampai Stasiun Kota.
"Proyek CP202 dan CP203 ditargetkan rampung pada 2029." ujar Tuhiyat.
Kemudian, Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya berlanjut sampai dengan Mangga Dua dan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan.MRT Jakarta Fase 2A memiliki panjang sekitar 5,8 km dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah.
Pembangunan menelan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
Berbeda dengan Fase 1 yang telah terbangun dari Lebak Bulus-Bundaran HI, Fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit oriented development).
Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, namun juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, dan ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang.
Nantinya, penumpang dari Stasiun MRT Lebak Bulus Grab yang berencana menuju Stasiun Kota dengan jarak hingga 27,8 km, hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 45 menit untuk mencapai tujuan.
Berikut merupakan stasiun lengkap MRT Jakarta koridor utara-selatan
- Stasiun Lebak Bulus Grab
- Stasiun Fatmawati Indomaret
- Stasiun Cipete Raya
- Stasiun Haji Nawi
- Stasiun Blok A
- Stasiun Blok M BCA
- Stasiun ASEAN
- Stasiun Senayan
- Stasiun Istora Mandiri
- Stasiun Bendungan Hilir
- Stasiun Setiabudi Astra
- Stasiun Dukuh Atas BNI
- Stasiun Bundaran HI
- Stasiun Thamrin
- Stasiun Monas
- Stasiun Harmoni
- Stasiun Sawah Besar
- Stasiun Mangga Besar
- Stasiun Glodok
- Stasiun Kota.