Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pejabat The Fed Lagi-Lagi Beri Isyarat Suku Bunga Tidak Naik

Pejabat The Fed mengisyaratkan mempertahankan suku bunga tetap selama beberapa bulan ke depan sambil menunggu resolusi yang memberikan sinyal beragam.
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat./ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat pembuat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan mempertahankan suku bunga tetap selama beberapa bulan ke depan sambil menunggu resolusi yang memberikan sinyal beragam. 

Para pengambil kebijakan kini dihadapi sinyal beragam dalam data perekonomian yang kuat, adanya tanda-tanda kemajuan pada inflasi yang masih tinggi dan potensi kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga dalam biaya pinjaman jangka panjang belakangan juga membantu mereka.

"Saya percaya kita bisa menunggu, mengamati dan melihat bagaimana perekonomian berkembang sebelum mengambil langkah pasti mengenai jalur kebijakan suku bunga," kata Gubernur The Fed Christopher Waller dalam Seminar European Economics & Financial Center di London, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/10/23). 

Namun, Waller mengatakan bahwa ada teka-teki bahwa rumah tangga Amerika tidak mengurangi pengeluaran meskipun pertumbuhan upah melambat. Hal tersebut diilustrasikan oleh panasnya aktivitas ekonomi dan menurunnya inflasi. 

Ia juga menuturkan bahwa situasi ini tidak bisa berlanjut, namun masih terlalu dini untuk mengetahui bagaimana data akan berkembang. 

Kemudian, menurutnya, jika perekonomian melemah maka suku bunga dapat tetap stabil. Namun, jika perekonomian menunjukkan kekuatan, atau inflasi stabil atau meningkat kembali, mungkin diperlukan lebih banyak pengetatan kebijakan meskipun baru-baru ini i suku bunga jangka panjang meningkat.

Jika ekonomi melemah, maka suku bunga bisa dipertahankan pada tingkat yang sama. Namun, jika ekonomi tetap kuat atau inflasi stabil atau meningkat lagi, maka mungkin diperlukan pengetatan kebijakan lebih lanjut meskipun suku bunga jangka panjang telah naik.

Sebagai catatan, Waller adalah salah satu pemimpin The Fed yang paling hawkish, dan hampir merupakan jaminan bahwa para bankir bank sentral akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan di Washington pada 31 Oktober-1 November 2023, sambil tetap membuka kemungkinan untuk menaikkan suku bunga pada akhir tahun.

Waller juga menolak untuk membicarakan pemotongan suku bunga, ketika mungkin mereka belum berhenti menaikkannya. 

Perspektif serupa juga datang dari Presiden The Fed New York, John Williams yang berbicara dalam acara terpisah di Queens College. 

"Saat ini kita perlu mempertahankan sikap kebijakan yang membatasi ini untuk beberapa waktu untuk menurunkan inflasi," jelasnya, sambil menambahkan bahwa The Fed telah membuat kemajuan dalam menurunkan inflasi. Namun masih ada jalan yang harus ditempuh. 

Menurut perkiraannya, inflasi berdasarkan indeks harga konsumen (IHK) yang disukai The Fed, telah mencapai puncak 7% pada tahun lalu dan saat ini berada di sekitar 3,5%. IHK Inti yang tidak termasuk makanan dan energi berada di sekitar 3,9%.

Beberapa pengambil kebijakan The Fed, termasuk Waller, mengacu pada kenaikan hampir satu persen poin dalam imbal hasil obligasi treasury bertenor 10 tahun sejak kenaikan suku bunga The Fed pada Juli 2023. 

Terkait hal tersebut, mereka mengatakan bahwa kenaikan suku bunga pasar jangka panjang kemungkinan akan menumpulkan permintaan dan aktivitas ekonomi, sehingga tidak banyak yang dapat dilakukan oleh 

Kemudian, mengkaji apakah suku bunga sudah cukup tinggi dinilai menjadi rumit. Hal ini karena pengambil kebijakan dan staf mereka mendengar cerita dari bisnis dan rumah tangga di distrik mereka yang menunjukkan bahwa pertumbuhan mungkin sudah mulai melambat.

Adapun berdasarkan dari laporan Beige Book terbaru dari The Fed yang diterbitkan Rabu (18/10) dalam enam minggu atau lebih yang berakhir pada 6 Oktober 2023, menunjukkan bahwa bank-bank regional The Fed melaporkan sedikit perubahan dalam aktivitas ekonomi.

Penilaian tersebut kemudian menggarisbawahi kesenjangan antara data "keras" yang menunjukkan ekonomi yang tangguh dan anekdot di lapangan yang menceritakan narasi yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper