Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Nonmigas RI ke AS Anjlok 13,8% Imbas Lesunya Komoditas Pakaian

Kinerja ekspor nonmigas ke Amerika Serikat turun 13,8% secara bulanan yang didorong penurunan ekspor pakaian dan aksesoris.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor nonmigas ke salah satu negara tujuan utama ekspor Indonesia, yakni Amerika Serikat (AS) lesu akibat turunnya ekspor komoditas pakaian. 

Data BPS menunjukkan nilai ekspor nonmigas ke Amerika Serikat mencapai US$1,84 miliar pada September 2023 dengan pangsa ekspor sebesar 9,49%. Angka tersebut turun 13,80% secara month-to-month dan turun 13,12% secara year-on-year

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar W. mengatakan, capaian ekspor nonmigas ke AS tersebut turun dari nilai ekspor Agustus 2023 sebesar US$2,13 miliar. Secara tahunan, nilai ekspor turun bila dibandingkan realisasi September 2022 yang mencapai US$2,11 miliar.

"Penyebab dari penurunan ekspor nonmigas ke AS pada bulan ini utamanya didorong oleh penurunan ekspor pakaian dan aksesorisnya, baik rajutan maupun bukan rajutan," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (16/10/2023). 

Merujuk pada data ekspor pakaian dan aksesoris lainnya (HS 62), penurunan nilai ekspor terjadi sejak Mei 2023, di mana nilai ekspor pakaian ke AS sebesar US$195,2 juta dengan volume 6.600 ton. 

Pada Juni 2023, nilai ekspor turun menjadi US$185,7 juta. Namun, volume ekspor naik menjadi 6.800 ton. Lalu, pada Juli 2023, nilai ekspor kembali turun menjadi US$184,3 juta dengan volume yang turun menjadi 6.400 ton. 

Kendati ekspor ke AS mengalami penurunan, Amalia menegaskan bahwa ekonomi AS masih tetap tumbuh 2,6 persen pada kuartal ketiga 2023 yang menunjukkan permintaan global yang masih ekspansif. 

Di sisi lain, inflasi tahunan September 2023 di Amerika Serikat, yakni 3,70 persen yang masih relatif terkendali cenderung rendah dan membuktikan daya beli yang masih terjaga. 

Lebih lanjut, Amalia menerangkan, ekspor nonmigas ke negara tujuan utama dengan pangsa terbesar yakni Tiongkok, Amerika Serikat, dan India. Adapun, ketiganya memberikan kontribusi sebesar 43,97 persen terhadap nilai ekspor nonmigas. 

"Nilai ekspor nonmigas Indonesia ke tiga negara utama ini mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan," ujarnya. 

Adapun, ekspor nonmigas ke China sebesar US$5,17 miliar dengan pangsa ekspor sebesar 26,72%. Penurunan ekspor nonnmigas ke China pada September 2023 utamanya didorong oleh penurunan ekspor bahan bakar mineral serta lemak dan minyak nabati.

Sementara itu, ekspor nonmigas ke India sebesar US$1,50 miliar dengan pangsa sebesar 7,76%. Penurunan ekspor nonmigas ke India pada September 2023 didorong oleh penurunan ekspor lemak dan minyak nabati, serta bijih terak dan abu logam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper