Bisnis.com, JAKARTA - Biro Pertanian dan Sumber Daya Ekonomi Australia (ABARES) melaporkan Australia hanya mengekspor 157.900 ekor sapi ke Indonesia selama enam bulan hingga 30 Juni 2023, menjadi yang terendah selama lebih dari satu dekade.
Peternakan penggemukan sapi Indonesia memperkirakan, terdapat peningkatan impor pada paruh kedua 2023 hingga mencapai total tahunan sekitar 350.000 ekor sapi, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Australia hanya mengekspor 157.900 ekor sapi ke Indonesia selama enam bulan hingga 30 Juni 2023,” bunyi Laporan Status Industri Indonesia-Australia Update Tengah Tahun Juli 2023, dikutip Minggu (15/10/2023).
Laporan ini mencatat, melemahnya permintaan konsumen di Indonesia pascapandemi Covid-19 dan meningkatnya impor daging kerbau India (Indian Buffalo Meat/IBM) yang memiliki harga lebih rendah menjadi pemicu berkurangnya jumlah ekspor sapi ke Indonesia.
Meski sapi bakalan ekspor asal Australia telah mengalami penurunan harga hampir setengahnya sejak awal 2022 dan diperkirakan terus menurun, faktanya pemulihan penjualan daging sapi di Indonesia pada 2023 bergerak lambat menuju ke tingkat penjualan sebelum pandemi.
Daya beli konsumen Indonesia yang berkurang mengakibatkan peralihan ke sumber protein yang lebih murah, termasuk daging ayam dan daging kerbau India.
Baca Juga
Selain itu, Hari Raya Iduladha 2023 bertepatan dengan hari libur sekolah, menyebabkan alokasi belanja beralih dari daging sapi dan hewan kurban ke biaya perjalanan dan sekolah.
“Laporan industri menunjukkan bahwa hingga 100.000 sapi lokal masih belum terjual pasca masa Kurban usai,” tulis laporan itu.
Disamping itu, terdeteksinya virus Lumpy Skin Disease (LSD) pada Juli 2023 oleh Badan Karantina Pertanian Kementan RI pada sapi asal Australia yang diekspor ke Indonesia menyebabkan perdagangan sapi bakalan terganggu untuk sementara waktu.
Pemerintah Indonesia pada awal September 2023 kemudian mencabut penangguhan dan pembatasan impor usai menggelar pertemuan teknis dengan Australia dan menyepakati serangkaian tindakan biosekuriti, termasuk inspeksi bersama atas tujuh fasilitas ekspor ternak Australia yang terdampak.