Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian membeberkan Indonesia memiliki daya tarik ekonomi terhadap investasi asing, meskipun tren suku bunga Federal Reserve (The Fed) masih tinggi.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ada beberapa alasan yang membuat Indonesia menarik bagi investor asing.
Pertama, kata Airlangga, situasi politik Indonesia sangat stabil, sehingga investor tidak ragu untuk berinvestasi. Kemudian, kedua, iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia terus terjadi di level 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut.
"Stabilitas politik Indonesia ini sangat stabil ya dan ekonomi growth di level 5 persen selama 7 kuartal. Ini yang membuat Indonesia memiliki daya tarik," tuturnya di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Ketiga, kata Airlangga inflasi di Indonesia juga bisa ditekan hingga di bawah 2,2 persen, sehingga membuat Indonesia semakin memikat investor asing. Ditambah lagi, dia menilai saat ini pemerintah ndonesia juga menerapkan aturan devisa hasil ekspor (DHE).
"Target inflasi 3 persen sampai akhir tahun nanti dan keliatannya bisa tercapai dengan strong economic fundamental, ditambah lagi Indonesia menerapkan devisa hasil ekspor," katanya.
Baca Juga
Berkaitan dengan itu, Airlangga juga optimistis 40 persen dari total investasi asing tahun depan yaitu sebesar US$224 miliar bisa masuk ke Indonesia.
Menurut Airlangga, Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (Asean) akan menyerap US$80 miliar investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI) pada tahun depan.
"Artinya US$80 miliar atau Rp1.256 triliun bakal mengalir ke Indonesia," ujarnya.