Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memutuskan bakal mengucurkan stok beras komersial Bulog ke berbagai penggilingan padi di Indonesia.
Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai strategi pemerintah menstabilkan harga beras di tingkat konsumen.
Menyitir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga beras medium secara nasional per 10 Oktober 2023 sebesar Rp13.200 per kilogram atau turun 0,23 persen dari harga kemarin.
"Jadi misalnya penggiling padi tidak punya gabah kering panen ya suruh beli saja nanti kita cari beras komersil untuk stabilisasi, dan ini juga supaya mempercepat distribusi," ujar Arief dalam keterangan resmi, Senin (10/10/2023).
Dia mengatakan bahwa stok beras komersial di gudang Bulog sebaiknya langsung dilepas ke pasar untuk mempercepat stabilisasi harga. Adapun, data Bulog yang diolah Bapanas, stok beras komersial Bulog saat ini mencapai 74.600 ton.
"Jadi Pak Presiden sampaikan sebaiknya stoknya itu tidak di gudang Bulog tapi dilepas ke market secepatnya kalau misalnya kemarin pasar Cipinang ingin memberikan 50:50 nanti habis ini penggiling padi juga ada potensi kita berikan juga tapi bukan CBP [cadangan beras pemerintah] ya melainkan komersial," beber Arief.
Baca Juga
Selain itu, Arief memastikan pengadaan dari importasi dan produksi dari dalam negeri terus dilakukan. Pemerintah menargetkan agar stok beras Bulog bisa terus di atas 1 juta ton hingga akhir tahun ini.
Di sisi lain, Arief yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional ini pun mengeklaim harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) telah turun Rp1.000 per kilogram seiring digelontorkannya beras SPHP ke para pedagang di sana.
Selanjutnya, dia pun mengaku bakal mempersiapkan musim tanam I sebagai penopang utama kebutuhan beras di bulan-bulan selanjutnya.
"Kita harus fokus pada persiapan produksi musim tanam 1 di bulan November dan Desember," kata Arief.