Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelombang Kenaikan Harga Beras Masih Berlanjut Bulan Ini

Gelombang kenaikan harga beras masih terjadi hingga Oktober 2023 kendati pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya stabilisasi.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki pekan kedua Oktober 2023, gelombang kenaikan harga beras di tingkat konsumen masih terus terjadi dan belum menunjukkan tren penurunan. Padahal, bantuan pangan dan operasi pasar terus digencarkan pemerintah.

Menyitir data panel harga pangan, Badan Pangan Nasional, rata-rata harga beras kualitas medium per 8 Oktober 2023 masih di level Rp13.200 per kilogram. Begitupun dengan beras kualitas premium harga rata-rata Rp14.920 per kilogram.

Harga beras tersebut telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) beras yang di tingkat konsumen yang ditetapkan pemerintah dalam Perbadan No. 7/2023 sebesar Rp10.900-Rp11.800 per kilogram untuk beras medium, dan Rp13.900-Rp14.800 per kilogram untuk beras premium.

Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras pada September 2023 telah mengalami inflasi 18,44 persen (yoy) secara tahunan, menjadi tertinggi sejak 2014. Selain itu, inflasi beras bulanan mencapai 5,61 persen (mtm) pada September 2023 menjadi yang tertinggi sejak Februari 2018.

Pengusaha ritel pun mengeluhkan lonjakan harga beras premium yang terus bergulir dari produsen. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey membeberkan lonjakan harga beras telah menjadi kendala bagi mereka dalam pengadaan stok. Bahkan, sebagian besar ritel telah menghadapi harga pembelian beras di produsen hampir mendekati HET beras premium.

Hal itu membuat margin pendapatan dari beras semakin tipis. Desakan agar revisi HET beras premium pun mencuat.

"Sekarang harga belinya sudah dekat dengan HET, bahkan di beberapa daerah sudah di atas HET," ujar Roy saat dihubungi, Selasa (3/10/2023).

Kendati demikian, Bos Perumda DKI Jakarta, Food Station, Pamrihadi Wiraryo justru mengatakan sebaliknya. Harga beras di Pasar Induk Cipinang (PIBC) mulai merangkak turun seiring dengan digelontorkannya cadangan beras pemerintah (CBP) oleh Bulog.

Dia menjelaskan secara terperinci, harga beras di pedagang PIBC spada 13 September 2023 saat pertama kali beras SPHP dikucurkan masih di level Rp12.675 per kilogram. Saat itu stok beras di PIbC masih 25.394 ton.

Kemudian, setelah 31.000 ton beras SPHP masuk ke PIBC, dia menyebut harga beras pada 2 Oktober 2023 turun 11 persen menjadi Rp11.185 per kilogram dengan stok mencapai 31.410 ton.

"Nah, saat ini fokus kita adalah bagaimana kita melakukan penyaluran sampai ke downline-downline atau pengecer, dengan harapan pengecer semua atau masyarakat akan mendapatkan harga yang murah," ujar Pamrihadi di PIBC, Rabu (4/10/2023).

Tambahan Stok Beras

Presiden Joko Widodo menyadari bahwa panen di semester II/2023 belum cukup untuk memenuhi kebutuhan beras nasional. Fenomena El Nino membuat kekeringan terjadi di sejumlah daerah, hingga resiko penurunan produksi pun muncul.

Di sisi lain, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah butuh lebih banyak pasokan CBP agar bisa mengintervensi harga beras untuk segera bisa turun. Oleh karena itu, dia menyebut setidaknya akan ada tambahan 1,5 juta ton CBP lagi sampai akhir 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper