Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulhas Temui Jokowi di Istana, Bahas Aturan Barang Impor hingga Beras

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) bertemu Presiden Jokowi untuk membahas aturan terkait barang impor hingga beras.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jumat (4/8/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jumat (4/8/2023) - BISNIS/Ni Luh Anggela

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Selasa (10/10/2023). 

Dia menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut membahas sejumlah isu, pertama mengenai perkembangan pengawasan barang impor akan dikembalikan lagi ke pabean (border) untuk mengurangi banjirnya barang impor di Indonesia.

Menurutnya, selama ini banyak sekali pelanggaran-pelanggaran yang terjadi terkait pengawasan barang impor sehingga pengawasannya yang semula dilakukan di luar kawasan pabean (post border) dikembalikan lagi ke border.

Dia melanjutkan paska putusan rapat terbatas mengenai banjirnya barang impor yang sekarang mulai dikendalikan, tetapi saat ini aturan import dari 8 Kementerian/Lembaga terkait harus segera dirilis.

“Ada yang harus diubah yaitu mengenai [aturan] beberapa 8 lembaga yang terlibat ada Permendag, ada Permenkes yang dari post border ke border itu, karena ya memang kalau impor itu kan harus dikendalikan dan seluruh dunia begitu. Kita aja selama ini agak bablas,” tuturnya.

Dia melanjutkan apabila payung hukum yang dibutuhkan telah hadir maka akan memudahkan pemerintah untuk menerima pemasukan Negara. Seperti meningkatkan devisa.

Selain itu, Zulhas sapaan akrab Zulhas mengatakan pembahasan kedua adalah laporan terkait dengan sembako beras yang menurutnya saat ini telah membanjiri sejumlah pasar di Tanah Air 

Dia mengamini bahwa memang ada yang sembako atau operasi pasar yang distritribusinya agak lambat di pasar, biasanya di tingkat kabupaten lantaran beras 5 kilogram (kg) memerlukan waktu tambahan karena perlu melalui proses pengemasan (packing). 

“Nah packing itu harus ditimbang kiloan itu perlu waktu sehingga memang perlu kita percepat agar di pasar tradisional barangnya ada. Kecepatan itu diperlukan agar harga itu bisa [stabil] karena di Jakarta, di Jawa Barat [harga] turun tetapi di kabupaten lain belum, sehingga agar cepat turun ya memang barang harus cepat ke daerah gitu,” pungkas Zulhas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper