Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memastikan lima proyek destinasi super prioritas, yakni Danau Toba di Sumatra Utara, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di NTB, Labuan Bajo di NTT, dan Likupang di Sulawesi Utara dapat selesai tepat waktu.
Hal tersebut disampaikan Sandiaga dalam konferensi pers mingguannya di Kantor Kementerian Pariwisata, Senin (9/10/2023).
“Kalau di Kemenparekraf ada lima yang menjadi fokus destinasi prioritas, jadi itu yang akan kita pastikan selesaikan tepat waktu,” kata Sandi, Senin (9/10/2023).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga memastikan proyek-proyek destinasi super prioritas lain yang sudah berjalan tidak akan mangkrak.
Selain itu, proyek yang belum berjalan akan kembali dikaji kembali oleh pemerintah dan memastikan bahwa proyek tersebut sudah dalam progres menuju penyelesaian.
Kawasan ekonomi khusus juga diharapkan dapat segera terselesaikan agar target-target penciptaan peluang usaha dan lapangan kerja dapat tercapai. Adapun, Kemenparekraf menargetkan penciptaan 4,4 juta lapangan kerja pada 2024.
Baca Juga
“Itu yang menjadi arahan dari Pak Presiden [Joko Widodo],” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lampiran III Peraturan Presiden (Perpres) No.52/2023 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024 mencantumkan daftar 44 proyek prioritas strategis/major project.
Dalam daftar tersebut, destinasi pariwisata prioritas menjadi salah satu proyek untuk memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan.
Sebelumnya, dalam jawaban tertulisnya kepada Bisnis pada September 2023, Kemenparekraf tengah berfokus pada percepatan 10 destinasi pariwisata prioritas. Selain kelima destinasi di atas, lima lainnya, yakni Raja Ampat, Bangka Belitung, Bromo-Tengger-Semeru (BTS), dan Morotai.
Adapun, dalam RPJMN pembangunan 10 destinasi prioritas tersebut ditargetkan selesai pada 2024. Namun, pada praktiknya pembangunan destinasi pariwisata tidak cukup hanya dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut sehingga memerlukan keberlanjutan dan konsistensi dalam proses pembangunan.
Pemerintah kemudian memasukkan destinasi pariwisata prioritas ke dalam rancangan RPJPN 2025-2045 untuk menjamin keberlanjutan pembangunannya.