Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Berakhir, PGN (PGAS) Amankan Pasokan Gas Sementara dari Medco

PGN memastikan telah mendapat pasokan sementara gas dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) seiring berakhirnya kontrak jual beli gas dari Blok Corridor.
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas
Platform migas lepas pantai. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA— PT Perusahaan Gas Negara (Tbk) PGAS atau PGN memastikan telah mendapat pasokan sementara gas dari  Blok Corridor, garapan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), seiring berakhirnya kontrak jual beli gas (PJBG) per 30 September 2023. 

Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, kesepakatan sementara telah dibuat dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk memasok gas di tengah pembahasan lebih lanjut terkait dengan perpanjangan kontrak gas dari Blok Corridor yang masih berlanjut saat ini. 

“Kami telah menandatangani kesepakatan bersama sementara dengan KKKS sehingga gas dari hulu sudah dapat dialirkan ke jaringan pipa PGN dan dapat dimanfaatkan oleh pelanggan gas. Hingga saat ini, kami masih menunggu penetapan alokasi serta harga secara resmi dari Bapak Menteri ESDM,” ujar Faris melalui siaran pers, Rabu (4/10/2023). 

Kontrak lama jual beli gas dari Blok Corridor yang berlaku sejak 9 Agustus 2004 itu baru saja berakhir pada 30 September 2023 lalu. Dalam negosiasi kontrak baru, MEDC meminta persetujuan kenaikan harga gas dari blok itu lantaran susutnya produksi beberapa waktu terakhir. 

Kontrak dari Blok Corridor itu memasok gas untuk keperluan konsumen industri di wilayah Jawa bagian barat, Batam, Sumatra bagian tengah dan selatan. 

“Tentunya hal ini akan berdampak terhadap pelayanan kami dalam memenuhi kebutuhan gas di wilayah-wilayah tersebut di mana pelanggan tetap dapat menikmati pengaliran gas bumi sesuai dengan alokasi dan harga yang nantinya akan ditetapkan pemerintah,” kata dia. 

Faris menerangkan bahwa infrastruktur gas bumi di Sumatra ke Jawa bagian barat didukung oleh infrastruktur yang terdiri atas infrastruktur jaringan pipa transmisi, distribusi, floating storage and regasification unit (FSRU), serta fasilitas pedukung lainnya. Infrastruktur ini menghubungkan multi pasokan dari berbagai sumber pasokan gas baik gas pipa maupun gas LNG yang dikelola secara baik oleh PGN Group.  

Sementara itu, di Batam, pengelolaan volume PGN telah mencapai lebih dari 90 BBtud untuk melayani 5.971 pelanggan yang terdiri atas segmen rumah tangga, pelanggan kecil, pelanggan komersial dan industri hingga pembangkit tenaga listrik melalui infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 273,46 kilometer (km). Infrastruktur gas bumi PGN melewati beberapa kawasan industri dan pusat komersial di Batam, seperti Tanjung Uncang, Panbil, Batamindo, Kabil, Batam Centre, dan Lubuk Baja. 

Dengan didukung oleh infrastruktur yang handal serta personel yang kompeten, PGN terus berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan serta potensi pasar di wilayah Batam yang tersebar di Pulau Batam, Bintan, dan Kundur dengan total potensi volume pemakaian gas mencapai 118,60 BBtud. 

Di wilayah Sumatra bagian tengah, area operasi PGN meliputi di Dumai dan Pekanbaru dengan volume penyaluran lebih dari 30 BBtud untuk melayani hampir 14.000 pelanggan di segmen rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, dan industri. Kemudian, di Sumatra Selatan dan Lampung, PGN melayani lebih dari 68.000 pelanggan dengan total volume pengelolaan mencapai hampir 18 BBtud.

“PGN terus mengupayakan ketersediaan volume gas bumi selain gas pipa juga melalui pasokan LNG sehingga tingkat layanan kepada pelanggan existing tercapai serta dapat memenuhi pertumbuhan potensi demand ke depan baik di Jawa bagian barat, Batam, Sumatra bagian tengah dan selatan maupun di seluruh wilayah operasi PGN di Indonesia,” kata dia. 

Pasokan gas dari Blok Corridor dengan kontrak 2.310 TBTU itu sudah mengalir sejak 9 Agustus 2004, saat lapangan dikelola ConocoPhillips Ltd. (Grissik). Adapun, harga terkontrak gas dari Blok Corridor dipatok di level US$5,44 per per metric million british thermal unit (MMBtu). 

Jelang penutupan kontrak, PGAS belakangan melaporkan pasokan gas dari Blok Corridor mengalami defisit delapan hingga sembilan kargo setiap tahunnya. Sementara itu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, evaluasi perpanjangan perjanjian jual beli gas (PJBG) dari Blok Corridor itu masih dalam proses. 

“Sedang berproses, dokumennya masih sirkulasi,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi saat dikonfirmasi, Rabu (4/10/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper