Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah secara resmi memberikan hak konsesi kepada PT Pelabuhan Indonesia Maspion, perusahaan kongsi antara DP World dan Maspion Group untuk melakukan kegiatan pengusahaan Terminal Peti Kemas (TPK) di Gresik, Jawa Timur.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung kolaborasi antara perusahaan swasta global DP World Dubai dengan perusahaan swasta nasional Maspion Group, untuk memulai pembangunan Terminal Peti Kemas berkapasitas 3 Juta TEUs di Jawa Timur tersebut.
Dimulainya pembangunan terminal ini ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Konsesi Pelabuhan dan Peluncuran Proyek Terminal Peti Kemas Jawa Timur DP World - Maspion.
“Dalam konsesi ini pemerintah memberikan hak konsesi kepada PT Pelabuhan Indonesia Maspion. Total nilai aset yang dikonsesikan senilai Rp109,51 triliun dengan masa konsesi selama 71 tahun dengan fee konsesi sebesar 3 persen,” ujarnya melalui kerterangan resmi, Senin (2/10/2023).
Menhub menjelaskan terminal peti kemas di Jawa Timur akan menjadi terminal kelas dunia yang berfungsi strategis sebagai jalur perdagangan penting yang menjembatani perusahaan Indonesia dengan pasar regional dan global.
Sementara itu, Direktur PT Pelabuhan Indonesia Maspion Oei Marianus menuturkan lewat kerja sama ini membuktikan Indonesia menjadi negara tujuan para investor global, khususnya di bidang infrastruktur. Dia pun berharap kemitraan ini bisa mempercepat kemajuan perekonomian nasional.
Baca Juga
Group Chairman dan CEO DP World Sultan Ahmed Bin Sulayem menjelaskan, kemitraan ini diharapkan menjadi investasi yang berpeluang membuka konektivitas perdagangan yang lebih besar dan memperluas jaringan pelabuhan dan logistik global yang telah dimiliki DP World.
“Kami menawarkan solusi menyeluruh kepada pelanggan kami dalam rangka meningkatkan ketahanan rantai pasok,” katanya.
Sementara itu, Chairman dan CEO Maspion Group Alim Markus mengatakan, kemitraan ini sebagai wujud komitmen Maspion Group untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan memanfaatkan sejumlah peluang investasi, yang dapat meningkatkan pertumbuhan fiskal negara.
Menurutnya, hal Ini merupakan bukti kuat bagaimana kedua perusahaan dengan didukung oleh pemerintah, bersama-sama mengembangkan infrastruktur di Jawa Timur. Hal ini juga sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Kami optimis dengan prospek dan dampak ekonomi jangka panjangnya,” ujarnya.