Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menjalin kesepakatan bersama PT Pertamina International Shipping mengenai sinergi rencana kerja sama pengembangan Jakarta Integrated Green Terminal (JIGT) di Terminal Kalibaru.
Dilansir dari World Energy Council, pada 2021 ketahanan energi Indonesia menempati peringkat ke-58 dari 127 negara. Hal itu didasarkan pada empat indikator, yakni ketersediaan sumber energi, kemudahan akses, keterjangkauan harga dan pasokan, dan penggunaan energi ramah lingkungan.
CEO Pertamina International Shipping Yoki Firnandi menyebutkan bahwa kebutuhan energi yang semakin tinggi dan dinamis, membutuhkan kehadiran terminal energi baru untuk mendukung Plumpang. JIGT Kalibaru akan hadir untuk menjawab kebutuhan energi tersebut, sekaligus bukti komitmen transisi dan bauran energi.
"Kapasitas penampungan bisa mencapai hingga 6,3 juta barel untuk memenuhi kebutuhan energi area Jabodetabek dengan potensi peningkatan untuk ketersediaan bahan bakar di masa depan. Pengembangan JIGT akan disertai dengan penerapan teknologi modern terkini, sistem yang terdigitalisasi dan automasi yang memastikan operasional terminal lebih safe dan efisien," jelasnya melalui keterangan resmi, Minggu (3/9/2023).
JIGT akan menjadi pintu gerbang ekosistem perdagangan energi/energy trading melalui koridor Singapura—Indonesia yang memiliki alur perdagangan global untuk minyak dan LNG. Hal ini akan memberikan nilai yang optimum untuk mengembangkan potensi bisnis ke depannya dalam rangka menjaga ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono menjelaskan bahwa kesepakatan tersebut merupakan tindak lanjut atas perjanjian induk yang telah ditandatangani sebelumnya sebagai perwujudan nyata sinergi antar perusahaan BUMN.
Baca Juga
"JIGT akan mengadopsi konsep ramah lingkungan. Dalam kolaborasi ini, Pelindo akan fokus pada layanan kepelabuhanan untuk mendukung keberhasilan pengembangan proyek JIGT ini yang sudah ditunggu oleh pemerintah," katanya.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menilai JIGT Kalibaru merupakan mega proyek infrastruktur yang menjadi bukti komitmen pemerintah terkait transisi energi. Terminal itu menurutnya tidak hanya untuk ketahanan energi nasional, tetapi juga untuk energi yang berkelanjutan ke depannya.
"Dengan teknologinya yang super modern dan terdigitalisasi, JIGT juga merupakan pembuktian Indonesia untuk proyek infrastruktur logistik berstandar internasional yang kedepannya bisa mendorong indeks performa logistik Indonesia," ujar Tiko, panggilan akrabnya.