Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor! Inflasi September 2023 Terendah dalam 19 Bulan Terakhir

Inflasi pada September 2023 melanjutkan tren penurunan, yakn turun ke level 2,28 persen (yoy) atau terendah dalam 19 bulan terakhir.
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang menata barang dagangannya di salah satu pasar di Jakarta, Senin (18/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada September 2023 melanjutkan tren penurunan, yakni menuju level 2,28 persen (year-on-year/yoy)

Tren penurunan inflasi yang secara konsisten berlangsung sejak Maret 2023 ini juga mencatatkan level terendahnya sepanjang tahun berjalan, bahkan dalam 19 bulan terakhir. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa secara umum pada September 2023 terjadi inflasi bulanan sebesar 0,19 persen, sedangkan pada bulan sebelumnya, yaitu Agustus 2023 terjadi deflasi 0,02 persen. 

Inflasi ini tercatat lebih rendah dibandingkan inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya, yaitu September 2022, yang sebesar 1,17 persen mtm. Sementara secara tahunan, inflasi September 2023 mencapai 2,28 persen. 

“Lebih rendah dibandingkan inflasi Agustus 2023 yang sebesar 3,27 persen dan juga lebih rendah dari inflasi September 2022 yang sebesar 5,95 persen yoy,” jelasnya dalam Rilis Berita Resmi Statistik, Senin (2/10/2023). 

Secara historis, capain inflasi di lingkaran target pemerintah tersebut, yakni 2-4 persen, tercatat paling rendah sejak Maret 2022 yang kala itu sebesar 2,64 persen yoy. Sebelumnya pada Februari 2022 sempat menyentuh 2,06 persen yoy. 

Pada tahun lalu, inflasi tercatat mencapai puncaknya pada September 2022, di mana pemerintah mengeluarkan kebijakan  penyesuaian harga bahan bakar minyak atau BBM. 

Alhasil, tingkat inflasi yang sebelumnya pada Agustus 2022 di level 4,69 persen yoy langsung melonjak ke angka 5,95 persen. Tren inflasi di atas 5 persen terus berlanjut hingga Februari 2023 setelah kemudian mulai turun pada Maret 2023. 

Setelahnya, Amalia mengungkapkan efek kenaikan harga BBM terus terasa hingga Agustus 2023. 

“Kenaikan harga BBM akibat adanya penyesuaian harga di September 2022 mewarnai inflasi yoy dari bulan September 2022 hingga Agustus 2023. Base effect akibat kenaikan BBM yang berakhir hingga Agustus 2023 dan tidak terlihat dampaknya pada September 2023,” tambahnya. 

Meski demikian, dia mengatakan dampak dari kenaikan harga BBM pada tahun lalu tak lagi terlihat saat ini. Sekalipun pemerintah menaikkan harga BBM nonsubsidi pada September tahun ini, Amalia melihat hal tersebut tidak akan memberikan efek besar terhadap inflasi karena hanya dirasakan oleh kelompok pengeluaran menengah ke atas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper