Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Inflasi September 2023 Naik 2,28 Persen, Gara-gara Beras dan Pertamax!

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada September 2023 menyentuh level 2,28 persen akibat kenaikan harga beras.
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman
Buruh melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Bulog Divre Jawa Barat di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Senin (30/1/2023). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi Indonesia atau Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 2,28 persen pada September 2023 secara tahunan (year-on-year/yoy). BPS mencatat terjadi inflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) sebesar 0,19 persen.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan bahwa tingkat inflasi tersebut mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi inflasi bulan sebelumnya.

“Pada September 2023 terjadi inflasi sebsar 0,19 pesen secara bulanan tau terjadi peningkatan IHK dari 115,22 pada Agustus 2023 menjadi 115,44 pada September 2023,” katanya dalam konferensi pers, Senin (2/10/2023).

Dia mengatakan komoditas penyumbang inflasi secara mtm terbesar adalah beras, dengan andil inflasi sebesar 0,18 persen, bensin dengan andil 0,6 persen. Menurutnya, hal itu sejalan dengan adanya penyesuaian BBM nonsubsidi, yakni Pertamax. 

Lebih lanjut, komoditas dengan andil inflasi 0,01 persen seperti tarif pulsa ponsel, biaya kuliah akademik atau perguruan tinggi, rokok kretek filter dan daging sapi, beberapa komoditas pada kelompok makanan dan minuman serta tembakau memberikan deflasi diantarnaya telur ayam ras, bawang merah, cabe rawit, bawang putih, dan cabai merah. 

BPS: Inflasi September 2023 Naik 2,28 Persen, Gara-gara Beras dan Pertamax!

Konsensus ekonom Bloomberg menyimpulkan secara rata-rata inflasi berada di level 2,21 persen secara tahunan dan 0,08 persen secara bulanan. 

Inflasi September 2023 secara tahunan, estimasi tertinggi ekonom adalah sebesar 2,45 persen yoy, sementara estimasi terendah adalah sebesar 2 persen.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat naiknya harga minyak dunia yang mempengaruhi harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) serta meningkatnya biaya pendidikan akan menjadi pemicu inflasi pada periode tersebut. 

“Kenaikan inflasi bulanan didorong oleh penyesuaian harga minyak nonsubsidi sebagai respons terhadap kenaikan harga minyak dunia dan kenaikan biaya pendidikan yang bersifat musiman,” katanya, dikutip Senin (2/10/2023). 

Terlebih, pemerintah pada September 2023 melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi, yaitu Pertamax, naik Rp900 menjadi Rp13.300 per liter. Sebelumnya, BBM dengan nilai oktan 92 (RON 92) ini dibanderol seharga Rp12.400 per liter per Juni 2023.

Dari sisi pangan, Josua mengatakan bahwa inflasi pada September 2023 juga dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas beras dan gula. 

Namun demikian, menurutnya, inflasi pangan diperkirakan mengalami deflasi kecil secara bulanan karena harga kelompok pangan selain beras dan gula masih menunjukkan tren penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper