Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat total setoran dividen BUMN mencapai Rp65,47 triliun per Agustus 2023.
“BUMN kita telah menyetor Rp65,5 triliun dividen. Ini juga sudah di atas target APBN, yaitu 133,3 persen,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dikutip Rabu (27/9/2023).
Berdasarkan Buku APBN Kita Edisi September 2023, tercatat realisasi dari setoran dividen BUMN tersebut tumbuh sebesar 68,12 persen secara tahunan.
Kenaikan profit yang signifikan bagi BUMN seiring dengan pulihnya perekonomian nasional pada 2022 pascapandemi Covid-19.
Profit ini pun telah mendorong kenaikan pendapatan kekayaan negara dipisahkan (KND) yang disetor BUMN pada 2023.
Adapun, pada 2023, pemerintah menetapkan target pendapatan dari KND adalah sebesar Rp49,10 triliun.
Baca Juga
Jika dirincikan, pendapatan KND hingga 31 Agustus 2023 terutama ditopang oleh setoran dividen BUMN perbankan (Himpunan Bank Milik Negara/Himbara) untuk tahun buku 2022 sebesar Rp40,84 triliun.
Kenaikan laba bersih pada Himbara juga sejalan dengan kebijakan kenaikan dividend payout ratio, sehingga meningkatkan setoran dividen yang diterima pemerintah pada 2023.
Di sisi lain, Kemenkeu mencatat setoran dividen BUMN non-perbankan adalah sebesar Rp24,63 triliun per 31 Agustus 2023.
“Kinerja BUMN non-perbankan hingga 31 Agustus 2023 mencapai 101,11 persen dari Target,” tulis Kemenkeu.
Lebih lanjut, capaian setoran dividen BUMN non-perbankan ini tumbuh 76,16 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode 2022 yang terkontraksi 5,63 persen.
Kenaikan setoran dividen BUMN non-Perbankan utamanya didorong oleh semakin membaiknya kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia, PT PLN, dan PT Semen Indonesia.