Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pemerintah kembali berencana melakukan impor beras sebagai antisipasi atas kekeringan berkepanjangan (El-Nino).
Dalam laporannya, Luhut menjelaskan bahwa dirinya baru saja mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan impor beras 2 juta ton dalam dua tahun ke depan. Adapun, 1 juta ton di antaranya impor untuk tahun ini.
"El Nino harus diantisipasi kita akan impor lagi 1 juta [ton] untuk tahun ini, dan tahun depan 1 juta ton lagi, sehingga tidak ada kekhawatiran," kata Luhut saat ditemui di agenda SAFE Forum 2023 di Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Kendati demikian, Luhut memastikan bahwa cadangan beras nasional masih dalam posisi terjaga dan diklaim masih mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Hal senada juga sebelumnya disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan bahwa stok beras nasional saat ini mencukupi. Pemerintah dilaporkan telah memiliki 2 juta ton stok beras, di mana 1,6 juta ton beras sudah berada di Indonesia dan 400.000 ton beras lainnya masih dalam perjalanan.
Sejalan dengan hal tersebut, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menargetkan harga beras di pasaran bakal turun dalam waktu dekat.
Baca Juga
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengimpor beras (HS 8 digit) sebanyak 1,59 juta ton sepanjang periode Januari-Agustus 2023. Berikut sejumlah negara asal impor beras Indonesia.
Impor didominasi oleh jenis semi-milled (beras setengah giling) atau wholly milled rice (beras giling utuh) (HS 10063099) dengan share 88,52 persen.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengatakan impor beras tertinggi terjadi pada Juli 2023 sebanyak 0,27 juta ton, sedangkan pada Maret 2023 volume impor beras menjadi yang terendah yakni 0,06 juta ton.
Adapun, negara asal impor beras terbesar yakni Thailand dengan volume beras impor sebanyak 802.000 ton atau mencakup 50,36 persen dari total impor beras pada periode Januari-Agustus 2023.