Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peternak Ayam Broiler Teriak, Bisnis Terancam Perusahaan Integrator

Peternak ayam broiler makin terdesak oleh bisnis perusahaan integrator terkait dengan penguasaan bibit ayam.
Day old chicken (DOC)./Repro-Malindo Feedmil
Day old chicken (DOC)./Repro-Malindo Feedmil

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Parjuni membeberkan kondisi peternak ayam broiler mandiri saat ini semakin terdesak oleh bisnis perusahaan integrator.

Penguasaan bibit ayam atau day old chicken (DOC) hingga budidaya oleh integrator dinilai telah menggilas usaha para peternak mandiri.

"Peternak mandiri saat ini yang ada itu tergencet dengan adanya integrator," ujar Parjuni dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR-RI, Senin (18/9/2023).

Parjuni menyebut Peraturan Menteri No. 32/2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi dianggap tidak efektif mencegah aksi penguasaan usaha unggas oleh para integrator. Adapun dalam pasal 19 ayat 1a beleid tersebut menetapkan pelaku integrator wajib memenuhi produksi paling rendah 50 persen DOC dan Parent Stock (PS) untuk dialokasikan kepada peternak mandiri. Pada ayat 1b, sisanya paling tinggi 50 persen produksi DOC dan FS digunakan untuk kepentingan perusahaan integrator sendiri dan mitranya.

"Dari peraturan jelas Permentan ditulis maksimal 50 persen [produksi DOC digunakan sendiri] untuk mereka, tapi mereka melanggar sampai 60-70 persen, bahkan sampai hari ini mungkin 90 persen [produksi DOC digunakan sendiri]," kata Parjuni.

Kendati perusahaan integrator banyak yang melanggar aturan, menurut Parjuni tidak ada langkah tegas pemerintah dalam memberikan sanksi atas tindakan tersebut. Bahkan, dia menyebut Kementan lemah dalam pengawasan dan pengaturan aksi perusahaan integrator tersebut.

Di sisi lain, integrator yang juga memiliki teknologi dan populasi yang lebih tinggi, membuat daya saing peternak mandiri semakin terpukul. Parjuni juga menyebut bahwa harga pakan dan jagung yang melambung telah menambah beban para peternak mandiri saat ini.

Sebagaimana diketahui, populasi peternak mandiri hanya berkisar 2.000-2.500 ekor ayam hidup per kandang, sementara perusahaan integrator punya populasi hingga lebih dari 40.000 ekor per kandang. Timpangnya kapasitas dan daya saing antara perusahaan integrator dan peternak mandiri, kata Parjuni telah menjatuhkan harga daging ayam broiler di pasaran hingga mereka merugi.

"Kalau dia [integrator] sudah mempunyai semuanya, dan kita tergantung sama dia, kita kalah.  Kita tuh demo sampai kita mangkel [jengkel] ya minta pecat Menteri Pertanian dan Dirjen [PKH]," ucapnya.

Menyitir data panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga daging ayam ras atau broiler di tingkat konsumen per hari ini 18 September 2023 sebesar Rp34.890 per kilogram. Harga tersebut telah turun 0,54 persen dibandingkan harga sepekan lalu pada 11 September 2023 sebesar Rp35.080 per kilogram.

Adapun selama 1-18 September 2023 rata-rata harga daging ayam ras sebesar Rp35.007 per kilogram. Harga tersebut turun bila dibandingkan dengan rata-rata harga daging ayam ras pada Agustus 2023 sebesar Rp35.290 per kilogram, dan rata-rata harga pada Juli 2023 sebesar Rp37.620 per kilogram.

Sementara di tingkat produsen, harga rata-rata daging ayam ras pada bulan berjalan September 2023 sebesar Rp22.030 per kilogram. Harga tersebut turun 1,3 persen dari harga rata-rata Agustus 2023 sebesar Rp22.340 per kilogram dan turun 7,3 persen dari rata-rata harga pada Juli 2023 sebesar Rp23.780 per kilogram. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper